312 Konflik Lahan di Riau Dilaporkan Syahrul Aidi di Sidang DPR, Mendapat Perhatian Dari Pimpinan DPR

Jakarta – Akhirnya suara aspirasi masyarakat Riau yang menjadi korban konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebuhan dan kehutanan di Riau sampai juga di ruang sidang DPR RI. Melalui Syahrul Aidi Maazat, keluhan itu didengar langsung oleh sidang yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Azis Syamsudin beserta ratusan anggota DPR RI yang menghadiri rapat baik secara langsung atau secara virtual.

“Di forum yang kita bebas menyampaikan aspirasi ini. Di forum yang dihadiri pemegang kebijakan untuk negara ini, saya ingin menyampaikan permasalahan yang terjadi di Riau” kata Syahrul Aidi pembuka kalimat di hadapan peserta rapat sebagaimana dikutip dari video parlemen pada Selasa (15/9/2020).

Syahrul Aidi menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Indonesia kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19, saat ini pula ribuan masyarakat Riau terancam kelaparan. Tepatnya di Desa Simpang Raya Singingi Hilir Kuansing. Karena kebun sawit mereka yang mereka tanam 25 tahun yang lalu ditumbangkan oleh salah satu perusahaan yang telah menang di pengadilan.

“Oleh karena itu, saya sebagai anggota DPR RI Perwakilan Riau ingin menyampaikan hendaknya pemerintah pusat hadir untuk masyarakat Riau dalam menyelesaikan sengketa lahan yang lebih kurang 312 sengketa lahan dengan masyarakat. Kedua, saya meminta kepada pemerintah pusat agar menertibkan perusahaan perkebunan yang ada di Riau. Ada perusahaan yang menguasai lahan yang melebihi dari izin yang diberikan kepada mereka.” sambungnya di hadapan peserta rapat yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

Wakil Ketua DPR RI yang memimpin persidangan, Azis Syamsuddin, berjanji nanti pimpinan DPR RI beserta gabungan fraksi akan datang ke Riau untuk melihat bagaimana keadaan di lapangan. (mt)

Baca Juga

PKS Kembali Lantik 53 Anggota Dewan Pakar, Mayoritas Purnawirawan TNI-Polri

Jakarta — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melantik 53 anggota Dewan Pakar baru …