Meraih Taqwa di Penghulu Bulan, Oleh Sofyan Siroj Abdul Wahab

[ ] Dalam QS.Al-Baqorah: 183, Allah swt berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebwlum kamu agar kamu bertaqwa”.
Ingat, untuk mencapai level taqwa ini dengan melalui ibadah wajib maupun ibadah-ibadah sunnah termasuk didalamnya puasa Ramadhan bertujuan untuk meraih level termulia dan tertinggi ini.

[ ] Kepada manusia Allah swt menyeru mereka, ” Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa”. ( QS. al-Baqorah: 21)
Imam at- Tabari berkata, maksud dari sembahlah Tuhanmu dalam ayat ini adalah ” Esakanlah Tuhanmu dalam ibadah, makna ibadah adalah tunduk dan patuh kepada Allah swt dengan ketaatan-ketaatan.

Umar bin Khottab ra mendefinisikan Taqwa dengan ” Engkau berjalan pada jalan setapak yang semua sisi jalan tersebut terdapat duri-duri yang berbisa, maka sikapmu saat itu adalah sangat berhati-hati agar tidak terjatuh dan tersentuh duri yang berbisa itu karena akan membinasakan dirimi”… itulah ilustrasi taqwa menurut Ibnu Khottab ra. Berhati-hati dan mawas diri dan takut terjerumus kepada maksiat dan terus beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah swt.

Sedangkan imam Ali bin Abi Thalib ra mendefinisikan taqwa dengan ” Engkau beriman dan takut kepada Allah, mengamalkan kandungan al-Quran, serta mempersiapkan diri untuk tempat tinggalnya di akherat, itulah taqwa sejati”.

Manusia beriman disisi Allah swt memiliki tiga tingkatan:

[1] Tingkatan Muslim, yaitu seorang yang menyembah Allah hanya sekedar menggugurkan kewajiban, menyembah Allah swt lebih cederung dengan fisik dan verbalistik semata, mereka beribadah masih dalam simbolis dan formalitas. seperti yang disingkap dalam (QS al-Hujarat: 14, al-Hajj:11).

[2] Tingkatan Mukmin, yaitu manusia yang selain meyakini Allah swt sebagai Tuhannya dan Rasulullah saw sebagai Rasulnya, serta meyakini seluruh rukun iman, mereka juga menyembah Allah dengan hatinya, bukan sekedar fisik dan verbal serta simbol semata, seorang mukmin adalah apabila disebut nama Allah lansung bergetar hatinya, bila ayat-ayat Allah dibacakan imannya bertambah, dan hanya kepada Allah dia bettawakkal ( QS. al-Anfal: 2 , al-Mukminuun: 1-5).

[3] Tingkatan Muttaqin, Allah menjelaskan bahwa ciri utama orang bertaqwa adalah orang yang mampu beriman dan meyakini yang ghaib, apa itu yang ghaib?. Hal-hal ghaib adalah Allah swt, malaikat, pahala dan dosa, surga dan nereka, hari hisab, jodoh , ajal , rizki dan lain sebagainya. (QS. al-Baqorah:1-5).
Pertanyaan adalah, mengapa posisi orang bertaqwa disisi Allah swt menjadi tingkatan sangat tinggi?, karena manusia yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa . ( QS. al -Hujarat : 13, Yunus: 62-63, al-Baqorah: 194, at-Taubah:36 dan 123, Ali Imran: 76, al-Anfal: 29, dst) dan ingat, bahwa surga hanya dijanjikan Allah swt kepada orang-orang bertaqwa.dan inilah wasiat Allah untuk umat terdahulu sampai umat islam, bahkan taqwa adalah jaminan keselamatan di dunia dan akherat. Wallahu ‘alam.

Baca Juga

Ramadhan Bulan Produktif

Pekanbaru – Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebuah anugerah luar biasa bagi umat …