Peringati Hari Kartini, BPKK DPD PKS Taja Talkshow

talk-show-kartini

Memperingati Hari Katini, dalam perwujudan visi “Berkhidmat Untuk Umat”, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Dumai sukses menggelar Talk Show Hari Kartini bertajuk “Emansipasi dan Peran Perempuan kota Dumai dalam Membangun Dumai Maju Sejahtera” pada Ahad, 25 April 2016 kemarin di Aula Akper Dumai. Acara yang dihadiri oleh peserta wanita mulai dari remaja putri hingga ibu-ibu semakin hidup dengan antusiasme peserta dalam melontarkan tanya.

Menghadirkan tiga narasumber dari latar belakang berbeda, talk show ini menyajikan makna emansipasi dari berbagai sudut pandang. Salah satu narasumber, ibu Hj. Mira Roza, yang merupakan anggota DPRD Provinsi Riau menjelaskan bahwa emansipasi bukan berarti semua peran laki-laki kemudian dilakukan oleh wanita. Emansipasi tetap pada koridornya, ada batasannya. Ia berharap kedepannya acara semacam ini hendaknya juga ditujukan untuk kaum laki-laki, agar makna emansipasi dapat dipahami dua arah.

Serupa dengan ibu Hj. Mira Roza, ibu Maini Asna, S.K.M., M.Si. dari Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKP3A), yang juga menjadi narasumber di talk show ini menjelaskan bahwa walaupun isu kesetaraan gender sangat kuat, namun perempuan tetap harus menjalankan perannya sebagai seorang istri di rumah, apapun jabatannya di luar rumah.

Sementara itu, ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kota Dumai, ibu Erlinda Husein, S.E.Ak., yang juga menjadi salah satu narasumber mengungkapkan bahwa emansipasi adalah persamaan hak laki-laki dan perempuan, namun bukan berarti bermakna kebebasan yang bablas.
“Jangan sampai tuntutan emansipasi justru membuat wanita menghinakan dirinya, karena sesungguhnya Islam sangat memuliakan wanita. Dan perlu diingat bahwa konsentrasi kartini dalam emansipasi lebih kepada bidang pendidikan. Untuk itu, BPKK hadir menjadi sarana dalam perwujudan emansipasi wanita yang cerdas namun tetap dalam batasannya”, papar beliau. “BPKK memiliki empat biro dengan sasarannya masing-masing. Biro Ketahanan Keluarga yang memberikan pembekalan perempuan baik dalam berwirausaha melalui Pos Ekonomi Keluarga (Pos EKA) maupun pembinaan dalam perannya sebagai seorang istri melalui Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Biro Kajian Perempuan, Anak dan Keluarga (KPAK) yang menggelar berbagai kajian ilmu tentang Perempuan, Anak dan Keluarga, Biro Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan (PKKP) yang melakukan pembinaan dalam meningkatkan kompetensi perempuan, dan Biro Hubungan Kelembagaan Perempuan (HKP) yang menjalin kerjasama dengan lembaga perempuan di kota Dumai”, imbuhnya.

“Pada akhirnya, dengan batasan kapasitas seorang perempuan, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi perempuan untuk berkiprah di masyarakat dalam rangka berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Sebagai bentuk berkhidmat untuk umat, dengan melejitkan potensi masing-masing, menguatkan pondasi dasar yaitu keluarga di rumah, serta memperbanyak ilmu pengetahuan, maka mewujudlah peran perempuan kota Dumai sebagai salah satu pencetus kemajuan kota Dumai”, ungkap Ummi Linda, begitu beliau biasa disapa,  sebagai penutup Talk Show Hari Kartini kemarin.

Baca Juga

PKS Kembali Lantik 53 Anggota Dewan Pakar, Mayoritas Purnawirawan TNI-Polri

Jakarta — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melantik 53 anggota Dewan Pakar baru …