Sejarah: Senantiasa Memohon Kepada Allah

Kesuksesan amal dan kegagalan di akhir bukanlah semata peran manusia. Kepintaran, kecerdasan, kecukupan finansial semata bukanlah jaminan sukses.

Maka peran manusia adalah memperbaiki niat dan motivasi kerja di langkah pertama. Pastikan kebenaran sebagai titik tolaknya, berupaya keras mewujudkannya, dan ending-nya serahkan pada Allah.

Jatuh bangunnya penguasa, peradaban dan negeri-negeri dalam sejarah kehidupan banyak menjadi pelajaran.

لوْ جرت الأُمورُ علي قياس
لوقي شرها الفطِنُ اللبيبُ

Kalaulah kendali kejadian itu pada logika,
Mestilah orang-orang cerdas itu selalu selamat (sukses).

Tetapi tidak. Kecerdasan, kepintaran, tidak selamanya bermanfaat dalam setiap kejadian. Maka nasehat seorang ulama:

وليسَ علي الإنسانِ أن يدرِك النجاحَ في العواقِب، وإنما عليه أن يتحرزَ في المبادئ

“Seseorang tidak dapat menjamin kesuksesan dan keselamatannya di akhir ujung perjalanan, tetapi dia dituntut untuk menjamin langkah yang tepat saat memulai (planning) pekerjaan ”.

لأمرٍ عليهم أن تتمَّ صدورُه
وليس عليهم أن تتمَّ عواقبُه

Sungguh, kita harus peduli tuk menyempurnakan niat (planning) di awal langkah kita,
Karena kita tidak dapat mengetahui kesempurnaan ujungnya.

Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik berkata, “aku tidak mengutuk diriku atas suatu pekerjaan yang sudah aku rencanakan di awal dengan baik, dan aku tidak memuji diriku atas kesuksesan yang tidak pernah aku rencanakan”.

(Disarikan dari nasehat M Ahmad Rasyid, dalam buku Al-Masar, cet. Darul Basyir- Thanta, 2004, hal. 40-41).

Mari perbaiki niat, melangkah dengan rencana yang rapi dan baik, dan banyak meminta keselamatan dan kesuksesan kepada Allah yang Maha Kuasa, Maha Berkehendak dan Maha Menentukan segala sesuatu.

Bismillahi
Allaahu Akbar.

H. Ahmad Tarmizi, LC, MA (Ketua DPW PKS Riau

Baca Juga

Ramadhan Bulan Produktif

Pekanbaru – Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebuah anugerah luar biasa bagi umat …