CINTA ISLAM ITU CINTA NKRI

Oleh: Setiyati Tia

Merdekaa..!!
Allahuakbar..!!

Dua kata ini akan kita lihat menyatu di hari ini, dan seterusnya. Tidak ada yang aneh, ketika kemerdekaan dijemput dengan semangat meninggikan asma Allah Swt. Secara “de facto” kemerdekaan bangsa Indonesia 74 tahun yang lalu adalah atas berkat ramhat Allah Swt, rahmat berarti kasih sayang-Nya dan lebih dari sekedar hadiah pemenang perlombaan.

Beberapa pahlawan Nasional sebagian besar mereka adalah ulama dan penyebar dakwah Islam, maka bergabunglah semangat membebaskan negeri dari penjajah yang saat itu adalah kafirin.

Islam mengajarkan nasionalisme yakni perasaan kecintaan terhadap negeri dan rakyatnya tidak hanya sebatas pulau dan laut, regional dan antar benua. Malah luas dari itu selagi ada manusia yang mempunyai ikatan aqidah dan kecintaan terhadap keadilan dan kemanusiaan maka itulah nasionalisme seorang muslim.

Rasa pembelaan yang tinggi, penyerahan dan pengorbanan untuk NKRI sudah dicontohkan oleh para pahlawan melayu di Riau ini, dibuktikan tak ada satupun kerajaan di Riau yang masih berdaulat mereka telah menyerahkan kerajaan kepada kesatuan Republik Indonesia. Melayu itu adalah Islam, dan Islam yang syumul (universal) adalah yang memahami dan menghargai setiap sejarah perjuangan para pendahulunya.

Jika ingin melihat bagaimana cara mencintai NKRI, lihatlah bagaimana Islam melindungi hak dan kewajiban ummatnya kepada negera Indonesia. Semua menyatu hampir tak ada yang dipisahkan.

Lihatlah riwayat ini:
Ibnu Abbas dalam hadis riwayat al-Tirmidzi menjelaskan betapa cinta dan bangganya Rasul pada tanah kelahirannya. Rasa cinta tersebut terlihat dari ungkapan beliau terhadap Mekah. Beliau mengatakan, “Alangkah indahnya dirimu (Mekah). Engkaulah yang paling kucintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini”.

Beliau juga mencintai Madinah sebagai tanah hijrahnya.
Seperti yang terungkap dalam doa beliau yang terekam dalam Shahih Bukhari. “Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Mekkah, atau melebihi cinta kami pada Mekkah”.

Jadi, Islam menyuruh mencintai negerinya di mana ia tinggal dan dilahirkan.

Selamat Milad Indonesia ke 74
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke 74.

Semoga Indonesia Adil dan Sejahtera.

Baca Juga

Sampai Jual Kebun, Pasien Asal Meranti Ini Sebut Rumah Singgah PKS Sangat Membantunya

Pak Adam, usianya tak lagi muda, tubuhnya kurus. Sudah dua pekan ia berada di Rumah …