(Bagian 1)
By. Setiyati, S.Si (Ketua BK DPD PKS Kepulauan Meranti).
DALIL KEDUA PENYAKIT HATI INI.
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya?” (QS: an-Nisa: 54)
اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ
Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud).
NARASI IRI DAN DENGKI
Hasad dalam bahasa kitanya adalah iri, kemudian hiqdi berarti dengki. Kedua sifat itu adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, berbahaya untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sehingga dengan kesadaram dan keimanan kita kaum musliin harus memberantas penyakit ini cepat atau lambat.
Seseorang bisa saja terserang penyakit salah satu atau kedua-duanya.
Begini rentetannya:
Bermula iri yang datang, melihat nikmat yang Allah berikan kepada seseorang, lalu ada rasa tidak suka mengapa nikmat itu tidak untuknya atau dia juga ingin punya hal yang sama untuk memilikinya. Ketika dengan upaya dia tidak bisa mendapatkannya maka meningkat lagi bagaimana orang lain sama sepertinya yakni sama-sama tidak mendapatkannya. Akhirnya ada upaya yang lebih kejam yaitu menghilangkan nikmat orang tersebut dari pandangan matanya.
Jika dia hanya tidak suka dengan nikmat orang lain, itu saja sudah dosa berarti telah terserang iri. Kemudian bila dari rasa tidak suka itu lalu ada upaya menghilangkan nikmat orang lain, baik dia sudah memiliki nikmat itu atau belum maka dia sudah terserang kedua penyakit akut itu. Hiqdi wal Hasad.