PELALAWAN- Setelah menilai kinerja Syamsuar sudah teruji dan terbukti, dan kini ditambah lagi berpasangan dengan Buya Mawardi, warga Pelalawan menargetkan kemenangan Suwai 60 persen lebih.
Hal ini diungkapkan Calon Bupati Pelalawan Nasarudin, dalam kampanye dialogis bersama calon gubernur Riau Syamsuar di Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kamis (10/10/2024), di Rumah Baharudin.
“Saya berharap semuanya bergerak sehingga kita meraih kemenangan di atas 60% di Kabupaten Pelalawan, baik pada Pilkada Riau maupun Pilkada Pelalawan,” ucap Nasarusdin.
Nasarudin meminta kepada warga lainnya terus bergerak, memberitahu kepada keluarga bahwa untuk gubernur Riau pilih nomor 3 Pak Syamsuar, dan nomor urut 1 untuk calon Bupati Pelalawan.
“Saya juga mengingatkan jangan pilih pemimpin yang pembohong. Kita tak ingin negeri ini dipimpin orang yang hanya besar omon-omon saja,” ucap Nasarudin.
Sementara itu dalam elu-eluannya, tokoh masyarakat Pelalawan Tengku Azmun mengatakan, rasanya 15 tahun sudah tak bertemu dengan warganya, dan hari ini dipertemukan dengan calon gubernur Riau Pak Syamsuar. Pak Syamsuar adalah seorang yang amanah, Insyaallah dia terpilih lagi menjadi gubernur Riau untuk periode kedua.
“Alhamdulillah hari ini kita bertemu dengan masyarakat saya yang dulunya selalu mengeluh masalah sawit, dan hari ini bertemu langsung dengan Presiden Sawit Indonesia, bahwa kebijakan Pak Syamsuar dengan Pergub nomor 77 tahun 2020, sehingga harga sawit di Riau ini stabil. Insya Allah masyarakat saya ini yang sebagian besar adalah petani sawit, berkomitmen untuk memenangkan Pak Syamsuar dalam Pigubri 2024 nanti,” ungkap Azmun.
Azmun juga menyebutkan, bahwa Pak Syamsuar ini adalah seorang pamong sejati. Artinya, dia adalah seorang pemimpin yang sudah sangat terbukti dan teruji, mulai dari menjadi, seorang honorer, camat, lurah, bupati Siak dua periode hingga menjadi gubernur Riau. Jadi, jangan sekali-sekali kita salah memilih calon pemimpin Riau 5 tahun kedepan.
Kalaupun ada kekurangan Pak Syamsuar saat memimpin Riau, jelas Azmun, itu hanya situasisional karena pada saat beliau memimpin dilanda Covid-19. Sehingga banyak programnya tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Namun Pak Syamsuar masih bisa membangun perekonomian masyarakat Riau ini terutama di desa-desa.
“Selain itu menjadi alasan kita memilih Pak Syamsuar, beliau adalah satu-satunya putra Riau yang mencalonkan diri sebagai gubernur Riau. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujar Azmun.
Pada kesempatan itu Azmun juga meminta kepada masyarakatnya untuk memilih Nasaruddin sebagai bupati Pelalawan karena beliau adalah seorang tokoh yang ikut membangun terbentuknya Kabupaten Pelalawan, dan Nasarudin adalah pemimpin yang amanah.
Ketua DPD Golkar Pelalawan Adi Sukemi dalam orasi politiknya mengatakan, Alhamdulillah Pak Syamsuar didukung oleh orang-orang hebat Pelalawan pada masanya Ada Pak Azmun dan Pak Haris.
Meskipun saat ini hasil survei Pak Syamsuar tertinggi hingga 47 persen namun Pak Syamsuar masih terus menyapa masyarakatnya untuk bertemu langsung, berdialog menyerap aspirasi.
“Mudah-mudahan apa yang dilakukan Pak Syamsuar ini semakin mendapat simpati masyarakat dan surveinya semakin meningkat. Kemudian pilihan sebagai wakilnya Buya Mawardi, sangat tepat karena seorang buya besar. Insya Allah kalau umarah dan ulama bersatu, Riau ini akan maju dan martabat,” kata Adi Sukemi.
Sekretaris DPW PKS Riau, Syamsudin dalam orasi politiknya mengatakan, tidak ada keraguan bagi PKS untuk mendukung Pak Syamsuar sebagai calon gubernur Riau, dan Nasaruddin sebagai calon Bupati Pelalawan.
“Lima kali Pilkada kita bersama Pak Syamsuar. Dua kali memang pada Pilkada Siak sebagai bupati, kemudian pada tahun 2019 kami masih bersama. Pada Pilkada serentak 2004 ini, PKS masih mendukung Pak Syamsuar,” katanya.
PKS begitu getol mendukung Pak Syamsuar, ucap Syamsudin, karena dia begitu luar biasa memperjuangkan nilai-nilai agama, adat dan budaya di Riau ini. Beliau adalah orang religius. Ini bisa dibuktikan dengan konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah.
Pada kesempatan itu Syamsuar menyebutkan, lahirnya Pergub Sawit adalah upayanya untuk mengangkat perekonomian masyarakat karena di tengah-tengah Covid-19. Terobosan ini juga melibatkan pihak kejaksanaan, jadi jika ada yang bermain-main dengan harga sawit maka bisa berurusan dengan hukum.
Tak hanya mengatasi harga sawit stabil, Syamsuar juga berjuang ke pusat hingga memberi subsidi bagi petani untuk replanting sawit yang sudah tua. Peremajaan sawit ini sangat meringankan beban petani untuk mendapat hasil buah sawit yang punya nilai jual lebih tinggi. Tak tanggung-tanggung, awalnya bantuan replanting sebesar Rp 30 juta per haktare, kini di pengujung jabatannya 2023 lalu bantuan replanting mencapai Rp 60 juta per haktarenya.
realis