PEKANBARU – Ketua Fraksi PKS DPRD Riau, Ayat Cahyadi, mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum (RP) untuk fokus mengelola sumur-sumur minyak tua dan marginal di Provinsi Riau. Langkah ini dinilai strategis dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Riau tersebut, reaktivasi sumur tua yang pernah berproduksi sebelum tahun 1970 namun kini tidak lagi dioperasikan merupakan peluang besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Pemprov Riau saat ini tengah menghadapi defisit anggaran sebesar Rp2,2 triliun. Salah satu solusi yang realistis adalah memberdayakan BUMD agar bisa menghasilkan dividen lebih besar dibanding tahun sebelumnya,” ujar Ayat, Rabu (28/5/2025).
Ia menyebutkan bahwa potensi produksi dari sumur tua tidak bisa diremehkan. Dengan pengelolaan yang serius dan profesional, satu sumur saja dapat kembali menghasilkan minyak dalam jumlah signifikan.
Tak hanya itu, Ayat juga menyoroti keberadaan sekitar 3.000 sumur marginal di Riau. Sumur marginal adalah sumur dengan tingkat produksi rendah, yakni di bawah 15 barel per hari, namun tetap memiliki potensi jika dikelola dengan baik.
“Kalau kita bisa kelola seperempat saja dari 3.000 sumur marginal, artinya sekitar 750 sumur, maka hasilnya akan sangat besar bagi daerah,” jelasnya.
Ayat berharap Pemprov Riau memberi dukungan penuh kepada PT Riau Petroleum untuk memperluas pengelolaan migas lokal guna memperkuat keuangan daerah dan membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Sumber: goriau.com