UNTUKMU PARA ISTRI

Oleh: Setiyati S.Si

Kepadamu wahai para istri yang ikhlash, jika suamimu tidur sesekali pandangilah wajahnya. Semula engkau tidak mengenalnya dan tidak punya hubungan darah dengannya, tapi ia sekarang berupaya mencintaimu.

Wahai engkau istri yang ikhlash, tersenyumlah dengan ridha kepada suamimu. Dia adalah anak kesayangan ibunya, tapi dengan ikhlas dia mau hidup bersamamu yang serba kurang pelayananmu kepadanya. Padahal dia tidak pernah bilang bila engkau lupa menyetrika bajunya saat akan pergi ke masjid.

Bila ia pulang dari tempat kerja larut malam sesekali tataplah wajahnya dan ciumlah tangannya, karena dia berupaya mencarikan rezeki yang halal untukmu dan anak-anakmu. Padahal sebelum akad nikah dia tidak punya hutang budi sama sekali denganmu.

Sesekali bila kau duduk sendiri ingatlah wajahnya, itulah wajah yang mungkin akan diseret ke dalam api neraka bila engkau bermaksiat. Karena dia bertanggung jawab kepada agama dan akhlakmu. Padahal dia lelaki yang semula tak mengenalmu.

Saat engkau berdua dengannya, tataplah wajahnya dengan sayang. Mungkin dia banyak menyembunyikan masalahnya di luar rumah agar engkau tak turut bersedih memikirkannya. Ia berusaha memikirkannya sendiri agar engkau tak ikut terbebani.

Sementara engkau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia mau mengerti dan memberi solusi. Padahal bisa jadi masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Tapi engkau tetap diutamakannya.

Seringkah engkau menunggunya larut malam tidak tidur bila ia terlambat pulang dari urusan ummat, ataukah justru kau terlelap tidur karena keletihan bekerja dan mengurus rumah. Padahal dia ingin pulangnya disambut dengan segelas air sejuk dari tanganmu.

Katakanlah kepadanya malam ini “suamiku aku mencintaimu karena Allah, hari ini, esok, yang akan datang dan selamanya hingga ke surga”, jangan kau malu mengatakan “suamiku maafkan aku hari ini, bila aku tak sempurna memuliakanmu sebagai suami, aku akan memperbaiki diri sebagai istri…karena surga Allah ingin ku masuki dari pintu yang mana saja..atas ridhamu”.

Wahai para mujahidah, murabbiyah dan dai’yah… ringankanlah beban dakwah suamimu dengan engkau mengemban amanah dakwah. Sebab bila engkau berguna bagi ummat dia akan bahagia meskipun engkau tak mengatakannya.

Wallahualam.

*selesai membaca ini datanglah kepada suamimu, cium tangannya.

Baca Juga

Ramadhan Bulan Produktif

Pekanbaru – Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebuah anugerah luar biasa bagi umat …