Blok Rokan Kembali ke Pangkuan RI, Ini Harapan Abdul kasim, Mulai dari Masalah Limbah Hingga Tenaga Kerja

Pekanbaru – Anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Kasim, bersyukur atas kembalinya pengelolaan Tambang Minyak dan Gas (Migas) Bumi Rokan atau lebih dikenal Blok Rokan secara resmi dipegang oleh perusahaan Indonesia melalui PT Pertamina Hulu Rokan. Blok Rokan kembali ke perusahaan dalam negeri setelah dioperasikan oleh Chevron sejak 1971.

Mulai 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB, operasional Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan itu beralih dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Chevron Pacific Indonesia (CPI), kepada KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR).

“Bismillah walhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia-Nya bagi masyarakat Riau atas kembalinya aset daerah yang dikelola selama ini oleh Caltex Pacific Indonesia dan Chevron selama 97 tahun. Ini rangkaian waktu yang cukup panjang, aset bumi Riau dikelola asing, potensi yang luar biasa dengan kekayaan alam yang luar biasa,” pungkas Abdul kasim.

Namun, pria kelahiran Bagan Besar ini menggaris bawahi Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ditingkatkan untuk mengelola aset negara ini. Terutama persoalan limbah dan tenaga kerja.

Terkait limbah, Abdul Kasim mengungkapkan bahwa selama ini pihak Chevron tidak mengelola limbah dengan baik, maka kedepan dirinya berharap hal ini harus menjadi perhatian serius.

“Ini yang sayo (dialeg melayu) rasakan selama ini, sebab saya asli putera daerah yang bersentuhan langsung dengan perusahaan tersebut di kota dumai. Terutama masalah limbah dari Chevron itu sendiri, limbah padatnya mereka kelola, sedangkan limbah cairnya yang mereka biarkan meracuni tanah ulayat dan tanah masyarakat Tempatan,” cetusnya.

Maka dengan kembalinya Blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi, Abdul Kasim berharap Pertamina Hulu Rokan dapat menyelesaikannya permasalahan itu.

Kemudian soal tenaga kerja, Abdul Kasim mengingatkan terkait participating interest (PI) 10% yang menjadi hak Provinsi Riau harus menjadi prioritas utama, serta peluang tenaga kerja harus didapatkan oleh masyarakat Riau.

““Artinya, tenaga kerja (masyarakat) Riau diberikan kesempatan seluas-luasnya,” katanya.

Kemudian, ia juga ingin agar tanah konsensi yang selama ini menjadi persoalan bagi masyarakat supaya mendapat kejelasan dikemudian hari.

“Dan harapan sayo, dengan adanya Pertamina Hulu Rokan ini, mudah-mudahan bisa membawa perubahan baru bagi masyarakat Riau, terutama dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Riau,” terangnya.

Menutup keterangannya, Abdul kasim mempersembahkan sebuah pantun untuk kemajuan Provinsi Riau.

Sungai Rokan airnya berkilau.
Disinari matahari penuh pesona.
Selamat datang Pertamina Hulu Rokan.
Semoga Riau menjadi bersinar.

Baca Juga

Komisi II DPRD Riau Soroti Empat Masalah di UPT KPH Mandau

Duri – Komisi II DPRD Provinsi Riau melakukan Kunjungan Insidentil (Kuntil) ke Unit Pelaksana Teknis …