
Pekanbaru — Lonjakan harga tiket pesawat rute Jakarta-Pekanbaru menjelang Idul Fitri 1446 H menuai sorotan publik. Ketua Fraksi Partai Keadilah Sejahtera (F-PKS) DPRD Provinsi Riau, Ayat Cahyadi, mengaku heran dengan kenaikan harga tiket yang mencapai angka fantastis.
Padahal, sebelumnya Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar harga tiket pesawat diturunkan sebesar 13 hingga 14 persen guna meringankan beban masyarakat serta mendukung kelancaran perjalanan selama periode Angkutan Lebaran.
Seperti pengalamannya pada Selasa, 25 Maret 2025, harga tiket penerbangan langsung Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pekanbaru mencapai Rp 6 juta.
“Saya heran kok bisa mahal sekali, naik berkali lipat. Tidak sesuai dengan arahan Bapak Presiden. Kasihan masyarakat yang ingin pulang ke Riau dari Jakarta ke Bandara Sultan Syarif Kasim II,” ujar Ayat Cahyadi sesuai mengikuti rapat Paripurna DPRD Riau dengan nada kecewa (27/3/25).
Lonjakan harga yang tidak wajar ini membuat banyak calon penumpang mencari alternatif perjalanan yang lebih terjangkau. Beberapa di antaranya memilih penerbangan transit meskipun harus mengorbankan waktu perjalanan yang lebih lama.
Sebagai contoh, harga tiket dengan rute transit melalui Bandara Yogyakarta masih berada di kisaran Rp2 juta. Penumpang yang memilih opsi ini harus berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 13.00 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan dari Yogyakarta ke Pekanbaru sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, konsekuensinya, mereka baru tiba di Pekanbaru larut malam.
Masyarakat berharap maskapai penerbangan mematuhi arahan Presiden dan menyesuaikan harga tiket agar lebih terjangkau, terutama dalam momen krusial seperti Lebaran. Kenaikan harga yang signifikan tidak hanya menyulitkan pemudik, tetapi juga berpotensi menghambat mobilitas masyarakat yang ingin berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.