Pekanbaru – Anggota DPRD Provinsi Riau Adam Syafaat menanyakan metode kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) Riau kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau. Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat dengar pendapat di Komisi IV DPRD Riau, Kamis (15/7/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Riau M. Edy Afrizal, yang hadir saat itu menjelaskan beberapa metode pencegahan Karhutla di Provinsi Riau.
“Pertama yang dilakukan ialah dengan membuat surat ke kabupaten/kota agar melakukan patroli rutin. Kedua, meminta dunia usaha mempersiapkan antisipasi Karhutla. Dan ketiga, membentuk Satuan Tugas (Satgas) di desa-desa yang rawan bencana, setidaknya ada 346 desa rawan kebakaran,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Riau.
Menanggapi penjelasan BPBD, Adam menyarankan untuk melakukan pecegahan Karhutla sedini mungkin, dengan melakukan penyuluhan kemasyarakat. Karena bagaimanapun masyarakat bisa menjadi garda terdepan membantu Karhutla di Riau.
“Maka, masyarakat harus diberikan edukasi terkait bahaya asap, efek dari Karhutla. Termasuk cara memadamkan api, dengan memberikan peralatan ke mereka. Penyuluhan bisa melibatkan perguruan tinggi yang ada di Riau, buat MOU dengan mereka,” sarannya.
“Nikmatnya udara segar akan sangat terasa kita butuhkan ketika terjadi kebakaran seperti pada tahun 2019 yang lalu. Untuk itu, pencegahan Karhutla sedini mungkin harus terus dilakukan,” tutup Adam.