Sambil Menangis, Ibu Guru ini Mengadukan Kondisi Siswanya di Hari Aspirasi PKS

Foto oleh: Asep YKL

Pekanbaru, riau.pks.id – Seorang Guru yang berinisial Rt menggunakan kesempatan Hari Aspirasi PKS Riau untuk mengadukan kondisi muridnya yang mengalami sakit dan kesulitan ekonomi di kantor DPW PKS Riau (Rabu, 16/10/2019).

Kedatangannya dalam rangka menyampaikan aspirasi kondisi muridnya bernama Aldery yang duduk di kelas X SMA N 14 Pekanbaru.

Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief dan tiga Anggota Legislatif (Aleg) Propinsi Riau dari Fraksi PKS yang turut hadir mempersilahkan Rt bercerita terlebih dahulu tentang kondisi muridnya.

Sambil menangis ia mengungkapkan bahwa muridnya tersebut merupakan anak yatim piatu, kondisinya sedang sakit, saat ini terkendala biaya pengobatan karena tidak memiliki jaminan kesehatan dan syarat administrasi.

“Aldery ini bisa dibilang sebatang kara, karena ia tinggal dirumah tetangganya, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia”, ungkap Rt yang tak kuasa membendung air matanya.

Dirinya mengetahui Aldery sakit ketika melihat siswa tersebut dalam kondisi lemas di sekolah. Setelah ditanya ternyata Aldery belum makan dan mengaku sedang sakit dibagian perutnya.

“Saya pegang perutnya terasa keras, kemudian langsung kami bawa ke Puskesmas. Setelah diperiksa, pihak Puskesmas menyarankan agar Aldery dirujuk ke Rumah Sakit untuk operasi, karena diperkirakan usus buntu”, tuturnya.

Namun muridnya tersebut terkendala biaya pengobatan karena tidak memiliki jaminan kesehatan dan tidak memiliki Kartu Keluarga (KK), sehingga sampai saat ini Aldery belum mendapatkan perawatan medis.

“Aldery tidak memiliki KK, yang ada hanya akta kematian ibunya, sedangkan akta kematian ayahnya sudah lama hilang”, ucapnya.

“Untuk makan sehari-hari saja susah, kadang makan kadang tidak, apalagi untuk biaya berobat. Kalau disekolah saya sering membawakan makanan untuk Aldery, mungkin ia juga segan kepada tetangga tempat ia tinggal, sehingga jarang makan”, lanjutnya.

Menaggapi hal itu Hendry Munief mengatakan PKS bersama para Aleg akan segera menindak lanjuti aspirasi tersebut sampai tuntas.

“Jadi masalah ini gak berhenti sampai disini, yang namanya orang sakit harus segera diobati agar tidak semakin serius, bila perlu besok sudah diperiksa ke dokter”, pungkas Ketua Umum PKS Riau tersebut.

“Di DPW PKS kita punya Departemen Kesehatan, jadi Aldery besok bisa dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya. Sedangkan syarat administrasi yang dibutuhkan untuk rujukan ke Rumah Sakit akan diupayakan segera dituntaskan oleh Aleg PKS, Supaya Aldery secepatnya mendapatkan hak jaminan kesehatan dari pemerintah”, lanjutnya.

Abdul Qasim, Aleg propinsi Riau dari Fraksi PKS yang turut hadir terlihat tak kuasa menahan kesedihannya mendengar cerita dari Rt. Dirinya teringat masa-masa sulit yang pernah dilaluinya pada masa lalu.

Ia mengisahkannya sering sulit mencukupi kehidupannya sehari-hari, bahkan ia pernah mengais sisa makanan orang lain. Tapi dirinya berusaha tetap tegar dan bangkit dari keadaannya saat itu.

“Dengan keadaan saat itu, saya tidak pernah terpikir bakal menjadi Anggota Legislatif. Tentu ini gak akan terjadi kalau saya tidak tegar”, kenangnya sambil menyeka air mata dengan tisu yang ada ditangannya.

“Aldery harus kuat, harus tegar, rajin belajar dan ibadah, juga jangan minder dengan keadaan saat ini. Karena diri kita sendiri yang bisa merubah, orang lain hanya memberi dorongan”, tuturnya memberikan motivasi kepada Aldery.

Selain ibu Rt, beberapa komponen masyarakat juga terlihat turut menyampaikan aspirasinya di Kantor PKS Riau. Ada dari perwakilan difabilitas, guru honorer dan masyarakat pekanbaru yang mengeluhkan biaya pendidikan anak-anaknya serta sarana prasarana Kota Pekanbaru yang tidak berfungsi, seperti lampu jalan di kawasan Stadion Utama Riau.

 

 

Baca Juga

Komisi II DPRD Riau Soroti Empat Masalah di UPT KPH Mandau

Duri – Komisi II DPRD Provinsi Riau melakukan Kunjungan Insidentil (Kuntil) ke Unit Pelaksana Teknis …