TIDAK ADA PERNIAGAAN YANG UNTUNG SEPANJANG MASA, PADA AKHIRNYA SEMUA AKAN BANGKRUT

Foto: nu.or.id

Perusahaan ternama dibidang alat rumah tangga, Tupperware sudah 80 tahun beroperasi akhirnya pamit dari dunia perdagangan multilevel. Kodak, perusahaan kamera terbesar di Amerika pun mengalami hal yang sama jauh sebelum itu. Hitungan mundur 80 tahun ke belakang akan semakin banyak bisnis yang semula menanjak lambat laut akan menurun hingga akhirnya bangkrut. Semua produk dari masa ke masa akan ada produk saingannya.

Begitulah dunia dagang, bisnis yang dilakukan manusia di dunia secara sunnatullah (hukum alam) akan mengalami naik dan turun dan turun selamanya. Tapi, ada bisnis yang dijalani dan perniagaan yang dilakukan di dunia yang tak pernah rugi, selalu untung dan terus menanjak karena keuntungannya tidak dinikmati dalam bantuk materi atau uang. Bisnis ini justru dapat menyelamatkan dari adzab Allah. Masya Allah..

Apa itu??.
Qs. Ash Shaf [61] ayat 10-11:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (١٠) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١١)

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10). Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. (11)”.

Nah, jelas bukan? Bahwa perdagangan yang ditawarkan Allah SWT adalah beriman kepada Allah dan RasulNya, beramal shaleh selama di dunia dengan sebaik-baiknya akan menjauhkan kita dari musibah dan adzab. Semua Allah jamin dan bergaransi, keuntungan membanjir dan saldo kita terus bertambah.
Bagi Anda yang berpikiran pragmatis, “ah..itukan balasannya paling di akhirat, saya butuh di dunia dan sekarang juga saya ingin keuntungannya, apa bisa??”

Mas ges dan mbak bestie, apa sih yang nggak bisa Allah buat untuk makhlukNya, Dia itu Maha dan Maha. Rasulullah SAW saja ditawarkan bukit Uhud jadi emas asbab kesabarannya. Apa lagi kita ya paling mintanya bayar hutang, beli tanah, buat rumah, punya mobil, dapat jodoh ganteng dan kaya.., itu keciiiil sekali bagi Allah. Tanyakan pada diri kita, sudah benarkah iman dan amal shaleh kita yang akan kita persembahkan kepada Allah, pantes nggak kita ini?? Jangan-jangan jualan kita nggak dilirik sama Allah akibat keyakinan kita yang bermasalah, iman kita yang masih kepincut sama uang jutaan rupiah, tawaran jabatan dan proyek gelap tidak jelas.

Setelah iman kepada Allah dan RasulNya yang kokoh, perniagaan yang Allah tawarkan lagi adalah jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.

Lihatlah tantangan berikutnya, kalau kita menjual harta kita untuk Allah dan dibayar benar-benar dengan surga. Berapa kali kita bepergian keluar rumah ke kampung-kampung untuk menyampaikan kalimat Allah, mengisi relung-relung hati mereka yang kosong, membina dan mendidik mereka sebagai mujahid dan itu semua uang yang kita habiskan untuk transpor dan roti sebagai oleh-oleh untuk peserta pembinaan akan Allah ganti cash dalam bentuk kenikmatan dan jaminan di dunia dan akhirat. Keselamatan, terbebas dari musibah, rasa keamanan dari gangguan orang lain, terhindar dari penyakit, keluarga yang sehat dan anak-anak yang bahagia, apakah ini bukan kenikmatan dari Allah?? Bukan materi ternyata gantinya pak..bukan uang bu.., tapi kabar gembira dari surga yang Allah percepat pemberiannya di dunia.
Tidak juga dipahami amwal (harta) ini sebagai kompensasi (pengganti) jihad diri sehingga orang berbondong-bondong memberikan harta saja tanpa terlibat langsung.

Selanjutnya anfus (jiwa/diri) kita yang Allah beli, jika semua kita infaqkan di jalan Allah. Kehadiran dalam pertemuan pembinaan haruslah dengan jiwa dan diri kita, kontribusi fisik yang kita berikan dengan sungguh-sungguh itulah komitmen kita sebagai jihad anfus (diri/jiwa). Banyak orang bisa jihad amwal tapi tak banyak yang mampu jihad anfus. Karena anfus itu pilihan Allah berangkat dari aqidah dan iman yang kuat, meninggalkan keindahan dunia, tatikan dunia dan popularitas di mata manusia dia tinggalkan dan melampaui tujuan besarnya yakni Faudzul Adziim (keutamaan yang besar) adalah surga.
Nah, sampai di sini siapa di antara kalian yang mau berniaga kepada Allah..?? Mudah dan murah tapi bayarannya mahal, Jannatul Firdaus. Wallahualam.

Setiyati, S.Si
Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kepulauan Meranti, Riau

Baca Juga

Iqra’ Gerbang Ilmu dan Kebenaran

Pekanbaru – Ramadhan tak hanya membawa atmosfir kebaikan dan keberkahan. Namun juga rahmat berupa diturunkannya …