DPW PKS Provinsi Riau Situs Resmi DPW PKS Provinsi Riau
Selatpanjang, 27/11 – Dalam rangka menyiapkan perempuan PKS yang selalu siaga dan berani namun penuh ceria, Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPD PKS Kepulauan Meranti, Barisan Putri Keadilan (Santika) mentaja Latiahan Perempuan Siaga (LatAnSa) Dasar, selama dua hari 25-26 November 2017 di kawasan outbond Selatpanjang, Kepulauan Meranti. Acara dibuka dengan upacara dan amanat oleh Ketua DPD PKS Meranti, Abdul Rauf, A.Md selaku inspektur upacara.
Meski hujan mengguyur badan peserta yang berjumlah 45 orang dan dingin menusuk namun mereka tak bergeming di tempat mengikuti prosesi upacara. Suasana menjadi syahdu saat tasmi’ surat Al AnFal dilantunkan oleh salah satu peserta seolah menggambarkan pengorbanan dan keteguhan seorang mujahidah. Terdengar isakan haru dari beberapa peserta upacara namun tampak teguh apalagi saat ketua DPD menyampaikan amanatnya “PKS butuh perempuan muslimah yang selalu penuh siaga, kuat fisiknya, taat dan disiplin ini akan ditempa oleh para perempuan PKS dalam perangkat tarbiyah jasadiah LatAnSa hari ini” tegas Abdul Rauf.
Acara diikuti oleh semua usia dari yang termuda 22 tahun hingga manula 55 tahun, tapi dari segi semangat hampir tak nampak perbedaannya. Para ibu-ibu yang hamil juga tak mau ketinggalan meski gerakan mereka terbatas, dari hamil yang baru enam minggu, dua belas minggu sampai yang sembilan bulan.
Instruktur Santika DPW PKS Riau, Doried Eka, S.Sos memberikan penuturan mengenai LatAnSa di Meranti “Meskipun Meranti belum ada struktur Santikanya, tapi struktur DPD sangat mendukung kegiatan ini, semangat para mujahidahnya tak pandang usia dari Lolita (Lolos Lima puluh Tahun) sampai ibu-ibu hamil” pungkas Doried saat kami konfirmasi via WhatsApp.
Kegiatan perdana di Meranti dan akan dilanjutkan pada waktu mendatang, seprti penuturan ketua panitia Hj. Yulianingsih, S. Pd.I yang juga sekaligus ketua BPKK DPD PKS Meranti “Setelah acara ini InsyaAllah akan segera kita bentuk struktur Santika, sehingga kegiatan berikutnya bisa dilanjutkan” ungkap Yulianingsih.
Acara ditutup dengan outbond dan upacara sekaligus penyematan simbolis pada peserta. Hujan deras kembali menerpa peserta meskipun letih badan namun tapak mereka semakin kuat berdiri. Semoga menjadi amal jihad untuk berkhidmat selalu.
