Mandau, Bengkalis – Kegiatan Reses Anggota DPRD Riau Mira Roza dari Fraksi PKS mendapat sambutan antusias dari warga Kelurahan Duri Timur, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (26/03/22) sore.
Sambutan mewakili Tokoh Masyarakat Nofri Syafrizal mengatakan, bahwa Mira Roza termasuk populer dikalangan masyarakat, karena setiap acara Reses selalu ramai.
“Termasuk diacara reses hari ini banyak hadir RT dan RW, karena mereka merupakan penggiat pembangunan dan sosial di Kelurahan Duri Timur. Terimakadih kepada Ketua RT 3 yang menyediakan tempat acara Reses ini. Reses ini bertujuan menampung aspirasi dari masyarakat khususnya Kelurahan Duri Timur, untuk dibawa ke tingkat Provinsi Riau, semoga terealisasi pada tahun 2023,” ujar Nofri.
Pada kata penyampaiannya Mira Roza membahas mengenai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk kesehatan, penyandang disabilitas dan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
Terkait program kesehatan, Mira Roza menyebutkan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah menganggarkan dana lebih kurang 180 milyar, untuk membantu biaya perobatan/perawatan rumah sakit bagi keluaraga tidak mampu, yang dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
“Ini merupakan bentuk dana silang (sharing budget) antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemprov. Syaratnya yaitu, mengurus surat keterangan tidak mampu ke kantor kelurahan, melengkapi KTP dan KK disampaikan kepada pihak rumah sakit,” kata Mira.
Selanjutnya untuk program penyandang disabilitas, Mira Roza mengimbau kepada masyarakat, agar menyampaikannya. ”Dibantu kursi roda, agar penyandang disabilitas tidak hanya terkurung didalam rumah, tetapi bisa dia keluar untuk bepergian, sekolah dan lainnya,” kata Mira.
Kemudian untuk sistem PPDB, ia menambahkan, menurut aturan pemerintah bahwa yang bisa masuk ke SMAN dan SMKN adalah menurut jalur; zona, afirmasi, perpindahan tugas orangtua/wali, dan prestasi.
“Bapak/ibu harus tau, untuk jalur zona, alamat tempat tinggal calon siswa, jaraknya yang dekat dengan SMAN atau SMKN, dan kuotanya 50% termasuk penyandang disabilitas, sedangkan jalur prestasi 30%. Kalau dari sini, yang dekat jaraknya adalah dengan SMAN 2 dan SMAN 8. Kalau bisa yang dikejar jalur prestasi, karena banyak saingan di jalur zonasi, akan kalah dengan yang dekat jaraknya dengan sekolah, walaupun anak bapak/ibu pintar,” ujar Mira.
Selanjutnya untuk program penyandang disabilitas, Mira Roza mengimbau kepada masyarakat, agar menyampaikannya. ”Dibantu kursi roda, agar penyandang disabilitas tidak hanya terkurung didalam rumah, tetapi bisa dia keluar untuk bepergian, sekolah dan lainnya,” kata Mira.
Kemudian untuk sistem PPDB, ia menambahkan, menurut aturan pemerintah bahwa yang bisa masuk ke SMAN dan SMKN adalah menurut jalur; zona, afirmasi, perpindahan tugas orangtua/wali, dan prestasi.
“Bapak/ibu harus tau, untuk jalur zona, alamat tempat tinggal calon siswa, jaraknya yang dekat dengan SMAN atau SMKN, dan kuotanya 50% termasuk penyandang disabilitas, sedangkan jalur prestasi 30%. Kalau dari sini, yang dekat jaraknya adalah dengan SMAN 2 dan SMAN 8. Kalau bisa yang dikejar jalur prestasi, karena banyak saingan di jalur zonasi, akan kalah dengan yang dekat jaraknya dengan sekolah, walaupun anak bapak/ibu pintar,” ujar Mira.
Acara selanjutnya dilakukan dialog bersama hadirin yang kebanyakan dari kaum ibu. Ada 3 orang ibu-ibu yang mau bertanya/menyampaikan keluhannya, masing-masing mengenai, BPJS, sistem PPDB, vaksin dan lainnya, dan dijawab dengan tenang oleh Mira Roza.
Hadir dikegiatan itu, tokoh masyarakat Nofri Syafrizal, Ketua DPC PKS Mandau Fahrul Rozi, beberapa RT dan RW, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Sumber: tribunriau.com