RIAU (23/5/25) – Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau, H. Abdul Kasim, SH merespons cepat atas viralnya kondisi jalan nasional yang rusak parah di Kelurahan Mekarsari, Dumai. Jalan yang menjadi akses vital menuju kawasan industri dan pelabuhan itu kini rusak berat, menyebabkan kemacetan parah dan memicu sejumlah kecelakaan lalu lintas.
Kondisi Jalan yang Memprihatinkan, Keselamatan Terancam
Kondisi memprihatinkan jalan nasional di Mekarsari telah menjadi perhatian publik luas setelah tersebar di media sosial. Genangan air dan lubang besar di ruas jalan tersebut tak hanya menyulitkan pengendara, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan yang nyata.

Upaya Koordinasi Lintas Instansi
Menyikapi situasi tersebut, Politisi PKS itu langsung turun tangan dan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Balai Jalan Nasional melalui pejabat terkait, Ibu Nila, serta pihak Humas Pertamina. Koordinasi ini dilakukan untuk mengurai benang kusut permasalahan yang memperlambat perbaikan jalan.
Akar Permasalahan
Menurut penjelasan dari Balai Jalan Nasional, kerusakan jalan tak bisa segera diperbaiki karena adanya pekerjaan pemasangan pipa oleh Pertamina yang belum rampung. Pekerjaan ini menyebabkan genangan air dan memperparah kerusakan jalan. Balai Jalan telah mengirimkan surat resmi kepada Pertamina untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut dan berkoordinasi lebih intensif.
Desakan Solusi Cepat dan Konkret
Dalam pertemuan koordinatif tersebut, H. Abdul Kasim mendesak kedua belah pihak untuk segera meninjau lapangan dan merumuskan solusi yang konkret. Ia menegaskan pentingnya penanganan segera karena:
- Jalan ini merupakan akses utama menuju kawasan industri dan pelabuhan strategis.
- Jalan bypass Parit Kitang yang diharapkan menjadi alternatif, belum kunjung terealisasi akibat status lahan yang masih berada dalam kawasan hutan.
Dampak Luas: Ekonomi Tersendat, Keselamatan Terancam
Rusaknya jalan ini tidak hanya berdampak pada aktivitas ekonomi, tetapi juga memperbesar risiko keselamatan pengguna jalan serta mengganggu distribusi logistik. Kelambanan penanganan dapat berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi wilayah.
Harapan Kedepan: Aksi Nyata, Bukan Sekadar Koordinasi
Abdul Kasim berharap agar koordinasi antarinstansi segera diikuti oleh aksi nyata. Ia menekankan bahwa masyarakat telah cukup dirugikan oleh lambannya respons atas kerusakan infrastruktur yang sangat vital ini.
“Saya minta semua pihak fokus mencari solusi, bukan saling lempar tanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut, sambil menantikan langkah nyata dari pihak berwenang untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak ini.