Solar Bersubsidi Langka, Aleg PKS: Jangan Biarkan Rakyat Menjerit

Anggota DPRD Provinsi Riau Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Adam Syafaat, MA

Pekanbaru — Menanggapi kelangkaan bahan bakar solar bersubsidi, Anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Adam Syafaat, MA menilai hal tersebut akan berefek pada kenaikan barang kebutuhan masyarakat lainnya, yang akan menambah beban rakyat, serta akan menyebabkan inflasi.

“Jika BBM solar langka, para pengusaha akan memakai BBM yang lebih mahal seperti dexilite atau pertamina dex, maka otomatis pasti ongkos mahal, sehingga barang juga menjadi mahal. Maka ini akan menyebabkan terjadinya inflasi,” pungkasnya.

Begitu juga jika ada SPBU yang tersedia solar bersubsidi maka akan terjadi antrian panjang, sehingga sama saja akan merugikan para pengusaha, terutama sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menggunakan transportasi sebagai kegiatan utama usahanya.

Karena jika biasanya bisa banyak mengangkut produk usaha, tapi karena terjadi kelangkaan solar subsidi, maka mobil harus parkir di SPBU untuk mengantri. Begitu juga pengusaha travel yang memakai solar bersubsi, dengan kondisi ini para sopir akan mengantri lebih lama.

Untuk itu, Adam Syafaat mendesak PT Pertamina untuk segera mengambil langkah kongkrit dan tidak membiarkan rakyat terus menjerit.

“Kondisi masyarakat sekarang seperti pepatah “sudah jatuh, tertimpa tangga pula”. Emak-emak ngantri minyak goreng, bapak-bapak ngantri solar, sangat ironi kita melihatnya,” tuturnya.

Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hulu itu meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengawasi oknum pengusaha besar yang memakai BBM bersubsidi, karena pengusaha besar dilarang memakai solar bersubsidi.

Adam juga berharap kelangkaan solar bersubsidi ini tidak menjadi langkah awal pemerintah menghapus solar bersubsidi, seperti yang terjadi pada bahan bakar jenis premium sebelumnya yang dihapus pasaran.

Baca Juga

RAMADHAN MODAL SOSIAL BERHARGA

Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebagaimana diketahui, terdapat perbedaan terkait jadwal permulaan puasa …