Pekanbaru – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Riau Sofyan Siroj mengapresiasi semangat pemerintah daerah untuk menjadikan Bank Riau Kepri (BRK) sebagai Bank Syariah, menurutnya upaya tersebut akan semakin mendatangkan keberkahan bagi pendapatan daerah. Hal itu ia katakan saat memberikan keterangannya kepada riau.pks.id di kantor DPRD Provinsi Riau (17/02/2020).
Namun menurutnya, inovasi dan kreativitas adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan BRK. Sehingga BRK selalu menjadi Bank kebanggaan masyarakat Riau.
Pria yang memiliki lembaga QR Foundation tersebut mengatakan bahwa dari hasil kunjungan komisi III DPRD Provinsi Riau ke PT. Bank Riau Kepri Cabang Jakarta (14/02/2020) menunjukan BRK merupakan BUMD yang dapat dikatakan sehat, terutama jika dibandingkan BUMD lainnya. Hal ini dapat dilihat dari Deviden yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Riau, termasuk daerah lain sebagai pemegang saham.
Pada kunjungan tersebut, Komisi III disambut langsung oleh Pimpinan BRK Cabang Jakarta, Dedi Syamsurizal. Dalam pertemuan yang dilakukan di Ruang pertemuan BRK Cabang Jakarta tersebut, dibahas lebih detail, perkembangan dan juga kendala-kendala yang dihadapi.
Diketahui sebelumnya, PT Pembangunan Bank Daerah Riau Kepri (Bank Riau Kepri) resmi membuka kantor cabangnya di Jakarta pada 2017 lalu. Kantor cabang Bank Riau Kepri di Jakarta berlokasi di Jalan Panglima Polim Raya No.97 A Kebayoran Baru. Dengan adanya adanya BRK Cabang Jakarta, menunjukkan bahwa BRK tidak hanya berani bersaing di daerah, akan tetapi berani bersaing di medan persaingan yang lebih ketat lagi, terutama Jakarta sebagai pusat bisnis.
“Perkembangan usaha PT. Bank Riau Kepri secara positif dapat dikatakan sebagai kemajuan yang tentunya harus didukung, kendati masih banyak perbaikan atau pun inovasi yang perlu dilakukan agar mampu bersaing dengan Bank Pembangunan daerah besar seperti Bank DKI dan Bank Jawa Barat (BJB),” tutur lulusan Universitas al-Azhar Cairo Mesir tersebut.
“Kendati demikian, masih banyak yang dapat dikembangkan oleh BRK Cabang Jakarta. Kami di Komisi III menyoroti kegiatan usaha BRK Cabang Jakarta selain menghimpun dana pihak ketiga (funding). Saat ini, BRK Cabang Jakarta hanya menjalankan penyaluran dana kredit (lending) ke ASN Provinsi Riau yang ada di Jakarta dengan jumlah yang tidak begitu besar. Funding yang dilakukan oleh BRK Cabang Jakarta saat ini masih diputar dan dipergunakan oleh Cabang-cabang BRK di Riau-Kepri,” sambungnya.
Selain itu, Lanjut Sofyan Siroj, Komisi III juga meminta BRK Cabang Jakarta untuk menganalisa peluang usaha lainnya, seperti ATM BRK pada lokasi strategis, seperti pasar Tanah Abang, dimana banyak pedagang dari Riau yang bertransaksi disana.
“Kami Komisi III juga menyinggung lokasi Kantor Cabang kedepan, dan ada peluang yang lebih besar lagi jika BRK berkantor di gedung/mess milik Pemprov Riau di Slipi Jakarta. Tentu hal tersebut akan lebih efisien lagi untuk BRK,” tutupnya.