Apakah darah saya mendidih? Apakah saya kesal? Apakah kami melemah?
“Nggak akan…”
Banyak yang nyindir. Tapi saya tahu, itu karena mereka belum faham. Atau bisa jadi mereka berafiliasi dengan partai lain. Begini sindirannya.
“Ada partai yang ambil kesempatan menaikkan elektabilitas diatas musibah” begitu kira-kira kalimatnya. š
Saya tersenyum dan tetap bahagia. Ngerti kok saya maksudnya. Dia menuduh kami di PKS, membantu korban bencana itu sebagai “Ambil Kesempatan”
Jadi gini… Saya cerita sikit yah.
Masih ingat dengan Kang Ewa? Tulisannya sampai membuat saya dan pembaca lainnya menitikkan air mata. Dan tulisan itu saya jadikan status di FB.
Yang penasaran statusnya, silakan klick disini bit.ly/StatusSabarudi
Kang Ewa ini bukan caleg apalagi Aleg. Beliau hanya kader biasa. Saya masih ingat, keberangkatan beliau ke Lombok sebagai relawan PKS, murni dengan memakai uang pribadi. Keberangkatannya pun boleh dibilang mendadak.
Hampir di setiap bencana, beliau semangat hadir di sana. Tugasnya membantu meringankan beban saudara kita yang menjadi korban.
“Ane tinggal menunggu perintah Bang. Jika diberangkatkan besok, ane langsung beli tiket ke Lombok”.
Ini kalimat yang terasa ringan diucapkannya.
Ada yang lebih “Gila” lagi. Sepulang dari sunami Palu, sesampainya di Pekanbaru, beliau memberikan kabar yang membuat kami “Cemburu” .
“Bang Sabar, ane ada uang 30 Juta untuk meringankan beban saudara kita di Palu.Ā InsyaAllah akan segera ditransfer”.
MasyaAllah…
Saya betul-betul kaget dan seakan tak percaya. Batin saya seakan menerawang di alam antah berantah. Ini asli manusia atau Malaikat.? Baru pulang mengerahkan tenaga dan biaya, kemudian nambah infaq lagi.
Jujur, saya waktu itu benar-benar terpesona, dan terharu. Antara percaya dan tidak. Soalnya, saya tahu persis keadaan beliau yang menyampaikan situasi bisnisnya yang masih ada problem.
Ini memang “Gila”, tapi nyata. Tapi itulah KEYAKINAN. Bahwa beliau begitu yakin, ini adalah jalan dakwah yang membawa keberkahan. Jalan yang menghantarkan ke kehidupan abadi yang diridhoi Allah SWT.
Suatu ketika saya bercanda padanya.
“Kang, siap berangkat lagi..?
“InsyaAllah siap Bang” jawabnya tanpa basa basi.
“Anak ini memang Edan” gumamku dalam hati.
*
Lalu, kembali ke sindiran tadi. Mari kitaĀ bertanya, apakah ini yang dinamakan “Ambil Kesempatan?”.
Saya yakin, kita tentu akan waras menilai ini sebagai kebaikan dan rasa Cinta. Semoga kita bisa memahami, mana Cinta dan mana Dusta.
Kami ini manusia biasa. Kami juga punya Cinta, yaitu Cinta sesama. Untuk berbuat baik itu nggak perlu pada posisi apa dan situasi apa. Semua kita berhak. Kami di sini di PKS, sama dengan sahabat semua. Kami sedang menjalankan misi kebaikan. Karena Rasulullah telah mengamanahkan akhlak itu kepada kita.
Jadi, marilah kita saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan. Setiap kebaikan yang dilakukan orang lain, pahami itu sebagai sesuatu yang positif. Dukung dan kuatkan.
*
Oh ya…
Man teman. Berat bagi saya diamanahkan menjadi Caleg di PKS. Tapi saya sadar. InsyaAllah semua ini hanyalah amanah yang harus kita kuatkan.
Kita nggak boleh lari dari kenyataan. Karena kalau kita lari, keburukan akan merajalela dan semakin mendominasi. Ini realitas yang harus kita lalui.
InsyaAllah saya akan menempuh cara kemenangan ini dengan cara yang baik. Saya hanya berupaya menebarkan energi Kebaikan. Karena saya yakin, Allah akan menumbuhkan rasa Cinta hanya dengan Kebaikan.
Kebaikan akan menyatu dengan Kebaikan. Jika teman-teman ada yang berkenan ingin membersamai saya sebagai Relawan, kami mengundang teman-teman bergabung di group Relawan Sabarudi di WA.
Silakan bergabung di link ini bit.ly/RelawanSabarudi
Kami akan sangat berterimakasih jika teman-teman mau berpartisipasi dalam menguatkan ide dan strategi, sehingga Lembaga Legislatif, diisi oleh Kabaikan.
Salam….
*Muhammad Sabarudi*
Keterangan Foto.
Saya dan Kang Ewa di GBC
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=102135265993446