PEKANBARU – Harga Minyak goreng mengalami kenaikan, hal itu kerap dikeluhkan oleh warga yang datang dalam agenda Reses Anggota Dewan Provinsi Riau F-PKS, H. Sofyan Siroj Lc., MM.
Selain mahalnya harga minyak, kelangkaan juga dirasakan masyarakat. Warga Kelurahan Sialang Sakti, Hasibuan setiorini menyampaikan minyak goreng adalah kebutuhan masyarakat dan meminta Gubernur untuk bijak dalam mengeksekusi minyak goreng.
“Tolong sampaikan pesan saya khusus, jangan sampai di Riau ini minyak goreng dan solar langka, karena PTPN V disini area kebunnya luas, seandainya Gubernur mengeksekusi minyak goreng untuk bebutuhan masyarakat Riau saya rasa cukup,” ujarnya.
Tak hanya di Kelurahan Sialang Sakti, hampir rata-rata Kelurahaan yang dikunjungi dalam giat reses ini mengeluhkan hal yang sama.
Ditempat yang berbeda, Rosma menolak adanya himbauan merebus dari pada digoreng. “Masak kami disuruh merebus saja pak, mana bisa. Minyak goreng sudah menjadi kebutuhan pokok kami,” curhat Rosma.
Selain itu, Rosma mengatakan kesulitan mendapatkan minyak goreng juga kerap terjadi, bahkan kini Rosma mengaku terkejut dengan harga yang dipatok.
“Kemarin nyari susah, cuma dikasih dua liter Rp 28 ribu, sekarang sampai 50 ribuan per dua liter, mahal sampai dua kali lipat,” ungkapnya lagi.
Tak hanya minyak goreng, solar kini selalu terjadi penggantrian panjang menjadi tanda tanya masyarakat. “Masak di atas minyak, di bawah minyak, Riau bisa langka, kan aneh,” tukas Hasibuan Steorini.