Kampar – Anggota DPRD Provinsi Riau Ardiansyah melaksanakan Reses masa sidang III tahun 2020 di Dapil Kampar.
Selama kunjungan Reses ke berbagai desa, Ardiansyah menampung banyak aspirasi dari masyarakat. Mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, Sumber Daya manusia (SDM), UMKM (usaha mikro kecil menengah), Sosial, agama hingga terkait RUU HIP.
Misalnya di Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sana adalah petani karet dan sektor perikanan.
Warga mengadukan harga karet yang semakin tidak berpihak kepada petani. Menurut keterangan yang disampaikan warga, harga karet saat ini hanya berkisar Rp. 4.000. Jikapun naik, paling tinggi pada harga Rp. 6.000.
Menanggapi hal tersebut, Ardiansyah menyampaikan bahwa dirinya sudah meminta Dinas Pertanian untuk mencarikan solusi permasalahan tersebut.
Selain itu, legislator muda tersebut mengungkapkan bahwa masalah harga karet ini sedang diperjuangkan di tingkat pusat oleh anggota DPR RI fraksi PKS ustadz Syahrul Aidi Maazat.
“Ustadz Syahrul Aidi sudah mengusulkan supaya karet dijadikan bahan aspal, serta meminta kementerian PUPR membeli karet dari petani Indonesia. Kita do’akan Ustadz Syahrul berhasil memperjuangkan,” tuturnya, serentak di aamiinkan warga yang hadir.
Aspirasi lainnya datang dari BPD setempat, terkait pembangunan tebing turab. Dikarenakan banyaknya pemukiman, sekolah dan lahan masyarakat yang dekat dengan sungai Kampar, agar tidak terkena abrasi.
Berikutnya, normalisasi bendungan juga menjadi aspirasi. Bendungan tersebut salah satu fungsinya untuk mengalirkan air ke kolam-kolam ikan milik masyarakat.
Kesehjahteraan guru honorer MDA dan TPA juga menjadi aduan warga. Ardiansyah mengungkapakan bahwa dirinya telah menyuarakan hal tersebut dan sudah memasukkan program untuk guru-guru TPA hingga MDA.
“Do’akan, apa yang menjadi perjuangan kita ini di mudahkan dan ijabah oleh Allah,” pungkas legislator asli Kampar tersebut.
Seanjutnya, masyarakat Kecamatan Kampar meminta untuk difasilitasi pelatihan dan pendampingan UMKM. Untuk mengurangi pengangguran dan mengantisifasi hal-hal negatif.
Menanggapi hal tersebut, politisi berlatar belakang pengusaha itu mengatakan, hal terpenting dalam membangun usaha adalah adanya kemauan yang kuat dari diri sendiri.
“Memang modal itu penting, tapi kalau tak ada kemauan yang kuat, bisa kacau usaha kita,” ujarnya.
“InsyaAllah pemerintah hadir mendukung melakukan pelatihan dan pembinaan. Beberapa waktu yang lalu kami menggelar rapat bersama Dinas Koperasi Provinsi Riau untuk mendukung dan mengembangkan potensi-potensi para pelaku UMKM. Namun, tahun ini banyak pemangkasan anggaran dialihkan untuk menangani Covid-19. Semoga wabah ini cepat berakhir,” lanjutnya.
Selain itu, dirinya juga menampung aspirasi lainnya seperti pembangunan masjid/mushalla, bantuan rehab rumah dan layak huni serta perbaikan jalan. (*)