Selat Panjang — Setelah tanda terima bukti harta kekayaan calon wakil kepala daerah diserahkan kepada KPK sebagai syarat mutlak pendaftaran, Abdul Rauf tercatat sebagai calon yang kekayaannya paling sedikit diantara calon wakil kepala daerah yang lain yakni hanya senilai Rp.19.000.000 berupa motor hibah tanpa dokumen dan tanpa hutang. Ada lagi harta senilai 1,5 juta berupa asset bergerak. Kekayaan yang dilaporkan diantaranya adalah rumah, tanah, tabungan, benda berharga, kendaraan dan asset lain baik bergerak atau tetap.
Sewaktu dikonfirmasi mengenai apa saja yang dia miliki, dia menjawab dengan kesederhanaannya, “Karena kita berjuang untuk membesarkan dakwah Islam melalui partai dakwah ini, maka apa yang kami punya kita berikan untuk kemaslahatan ummat dan bangsa, sehingga tidak ada yang kita nikmati sendiri..” ujar Ketua DPD PKS Meranti ini sekaligus yang dicalonkan partainya sebagai calon wakil kepala daerah.
Meskipun demikian, sebaga ketua partai beliau juga salah satu nadzir wakaf dari sebuah Yayasan Rumah Quran Nusantara, bernama Yayasan Rumah Quran Nusantara Raudhatul Farhanah yang mengelola asset ummat berupa wakaf non cash, untuk tahun 2020 ini jumlahnya mencapai 200 juta.
Menurut kesaksian warga, “Ust Rauf itu bukan kaya pada harta yang tampak, tapi dia kaya hati dan akhlak.., itu yang kami suka pada calon pemimpin seperti ini..” kata Wati salah satu tetangganya.
Sebagai ketua parpol umumnya punya fasilitas dan kekayaan di atas rata-rata apalagi partai yang dia pimpin mempunyai dua kursi anggota dewan. Namun ini tidak terjadi pada Abdul Rauf, alasannya, “Menjadi pemimpin bukan sebuah kemuliaan apalagi sampai memperkaya diri. Menjadi pemimpin itu amanah yang harus ditunaikan..” imbuhnya.
Kendaraan yang dipakai adalah hibah tanpa surat, rumah yang ditempati adalah rumah kontrakan. Usaha yang ada usaha home industri UMKM. Namun tidak tercatat adanya hutang di Bank atau perusahaan manapun.
Ada satu pesan Abdul Rauf yang menjadi poin penting tentang pemimpin, “Menjadi pemimpin itu dia yang pertama lapar dan dia yang terakhir kenyang, bukan untuk dihormati..” katanya.
Bagi yang ingin melihat secara langsung bagaimana keseharian beliau yang sesungguhnya bisa dicari di kantor DPD PKS Meranti atau di rumahnya sebelah kantor DPD PKS Meranti, Jl. Banglas, Gg. Sabilul Jannah, Selatpanjang. Kepulauan Meranti, Riau.