Jadi Kader PKS Itu Sesuatu Banget

Dalam sebuah perbincangan, terdengar kalimat:

“Kader PKS itu jilbabnya kok sama ya.. panjang-panjang semua ditambah kemana-mana pakai kaos kaki” jadilah dibilang kader PKS yang ibu-ibu disebut si jilbab panjang. Pertama yang jadi sesuatunya itu kalau jilbabnya lebar maka warnanya jangan ada yang tabrak lari alias kayak umbul-umbul.

Itu dulu awal tahun berdirinya PKS (tahun 1998 namanya PK), sekarang tentu ungkapannya beda lagi sebab sudah banyak perempuan dan laki-laki yang tampilannya sama dengan kader PKS. Kalau laki-laki pakai jenggot tipis dan bawa qur’an kemana-mana, perempuannya pakai kaos kaki dan jilbab lebar malah kalah kader PKS sendiri kalau sedang pakai gamis syar’i. Sampai ada juga yang pakai gamis lurus, serba hitam dan pakai cadar itu juga dibilang kader PKS.

Sekarang ungkapannya adalah:

“Bu ikut pengajian apa siang-siang begini..??” tanya seorang ibu kepada tetangganya.

“Itu… ikut pengajian ummi Muslimah di rumahnya” jawabnya.

“Ooo.. yang nama pengajiannya Liqo’ itu ya..?? tanya lagi.

“Apa bu..Leqo’?? iya kali ..iya..kayaknya itu namanya kemarin” sambil ngeloyor pergi liqo ke rumah kader PKS. Sesuatu bangets kalau ada kader PKS liqonya suka bolos dan telatan terus.

Begitulah kalau ada yang baik semoga cepat berkembang dan ditiru banyak orang semoga jadi amal untuk para guru, ustadz dan ustadzah para kader PKS.

Nah, uniknya kader PKS ini meskipun tampilannya banyak yang mirip tapi dia tetap ada bedanya. Jangan lihat gaya dan model bajunya karena ia terus berkembang sesuai zaman jadi bisa saja ada yang menduplikasi, tapi lihat akhlak dan perbuatannya akan sama semua sampai zaman kapanpun tidak ada yang bisa menduplikasi kecuali melalui kebiasaan-kebiasaan yang terlatih dan sabar setiap pekan, menempa diri dengan keteladanan para ustazdahnya. Tampilan akhlak dan adab yang baik ini sering disebut dengan sulukiyah (prilaku).

Sesuatu banget ya..kalau ada yang ngaku kader PKS tapi suka cemberut sama orang sebelah, main Hp terus dan nggak suka ngajak ngobrol teman sebelah kalau lagi nunggu angkot, nggak suka ucap salam. Jadi, semua adab dan akhlak itu sebagai kader PKS menjadi prilaku yang harus dijaga.

Dengan keelokan akhlak tadi akhirnya tercetak pribadi yang suka diberi stempel masyarakat yang positif yaitu:

“Kader PKS itu suka menolong, shalatnya yang laki-laki di mesjid, suka bantu orang yang lagi susah, sering bagi takjil di jalan kalau bulan puasa ramah dan banyak anak.” haha.. yang terakhir ini bisa jadi tema khusus. Jadi sesuatunya itu kalau bab ini kader PKS sudah tentu anaknya renteng alias tersusun banyak kayak rantang susun sepuluh..kwkwkw.

Lihatlah amal mereka, akan selalu terlihat meskipun tak mereka ucapkan. Kita akan tahu kalau mereka kader PKS setelah melihat amalan hariannya.

Yang pegang dan baca Al qur’an sampai ikut grup tilawah itu banyak, tapi yang punya konsistensi membaca Al Qur’an lebih satu juz sehari walaupun tidak ikut komunitas itu ada pada kader PKS. Kenapa harus satu juz lebih..?? Karena beban amal dan aktivitas dakwah mereka yang banyak maka butuh sekali interaksi dengan Al Qur’an yang sangat intens. Sesuatu banget kalau kader PKS itu tilawahnya cuma ngepas iman alias satu juz sehari, mesti dilebihkan satu juz atau setengahnya.

Yang lagi trend di kalangan kader PKS itu adalah buat khidmat alias melayani sebanyak-banyaknya untuk masyarakat. Khidmatnya free ongkir dan diskon 100%, gratis tanpa biaya sama sekali. Mau belajar ngaji datang saja ke rumah kader PKS, malah jangan heran pulang dari sana kenyang dan dibawain tentengan. Muridnya bebas bisa anak-anak, bapak-bapak apalagi emak-emak yang pake daster makin ramah pelayanannya. Mau curcolan tiap hari emak-emak yang suka baper juga bisa, kadang sampai nangis-nangis datang ke rumah kader PKS, sederhana aja obatnya tidak pakai pil penenang atau obat penghilang ingatan sakit hati dengan pasangannya tiba-tiba pulang dari curcol sehat bugar, ternyata cuma dikasi nasehat dari Al Qur’an. Nah, sesuatu banget kalau ada kader PKS rumahnya

tutup terus, nggak pernah bergaul dan sibuk sama dagangan onlinenya ndekem di rumah sama androidnya. Sibuk kerja keluar rumah jarang kasi senyum sama tetangga, nah ini dia yang kurang sesuai dengan ciri kader PKS: Berkhidmat untuk rakyat.

So, pastikan kader PKS itu nggak ada sesuatunya kecuali amal nyata untuk ummat.

Wallahualam.

 

By: Ummu Farhanah (Direktur Rumah Curhat Kab. Meranti)

 

Baca Juga

Misi Menjaga Fitrah

Pekanbaru – Tak terasa bulan suci dan penuh limpahan keberkahan telah berlalu. Tinggalkan sejuta kenangan. …