Ramadhan Syahru Hidayat dan Ibadah, Oleh Sofyan Siroj Abdul Wahab

Firman Allah SWT dalam QS. al Baqorah : 185, “Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.

Hidayah adalah terbukanya hati dan fikiran seorang hamba menerima kebenaran dari Allah swt,hidayah adalah petunjuk halan hidup manusia menuju Allah dan surga-Nya.

Hidayah ada dua jenis. Hidayah Taufiq dan hidayah al-Irsyad. Hidayah at-Taufiq adalah hidayah yang merupakan hak prerogatif Allah SWT yang lansung diberikan kepada hamba-Nya yang dikehendakiNya, dengan sebeb sebab tertentu ataupun tanpa sebab, sehingga seorang manusia yang kafir, tiba-tiba beriman dan masuk islam karena hidayah tersebut.

Hidayah al-Irsyad adalah hidayah Allah yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya lewat dakwah, pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh da’i, guru dan para ulama kepada seseorang, sehingga ia beriman, lebih bertaqwa dan lebih baik ibadah dan taqwanya kepada Allah swt.

Ramadhan ini memiliki dua sarana hidayah ini, hidayah at-Taufiq dan hidayah al-Irsyad. bulan yang merupakan lebih banyak terkandung nilai-nilai hidayah dan ubudiyah sekaligus.Seorang hamba harus mengejar dan memburu dua hidayah ini dibulan ramadhan yang penuh kebaikan ini.

Ramadhan bulan hidayah dan ibadah, karena Allah memang menjadikan bulan ini sebagai bulan yang sangat kondusif untuk beribadah.

Dalam riwayat al Bukhari, menceritakan bahwa Rasulullah SAW bila tiba ramadhan, maka beliau akan berubah menjadi manusia yang paling cepat berbuat baik, bahkan lebih cepat dari angin berhembus, padahal beliau manusia terbaik sepanjang masa.

Ibnu Abbas ra berkata:” Nabi saw adalah manusia paling dermawan, terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril As mendatanginya, dan Jibril As mendatanginya setiap malam bulan Ramadhan dan dia mengajarkannya al-Quran kepada beliau SAW.

Sungguh Rasulullah SAW ketika didatangi Jibril As kedermawanannya jauh melebihi daripada angin yang berhembus. “Aisyah Ra menceritakan” bahwa Rasulullah SAW bila tiba 10 terakhir bulan Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” (HR.Bukhari, Muslim, Abu daud, an-Nasa’i dan Ahmad).

Inilah Ramadhan bulan agung, bulan berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan didalamnya puasa di dalam ramadhan wajib, dan Qiyamu lail didalamnya adalah sunnah.

Siapa yang mendekatkan diri dengan ibadah-ibadah sunnah seperti mendekatkan diri kepada allah dengan ibadah wajib, siapa yang melaksanakan ibadah yang wajib pahalanya seperti melakukan 70 ibadah wajib dibulan yang lain…” (HR.Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatin dan Al-Asbahani).

Dalam riwayat Muslim, Rasululah saw bersabda: “Setiap amal anak Adam dilipat gandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala 10 hingga 700 kali.

Allah ‘Azza Wajalla berfirman: ‘Selain (kecuali) puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwatnya karena Aku.

Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuass lebih wangi di sisi Allah daripada wanginnya kasturi.

Baca Juga

Ramadhan Bulan Produktif

Pekanbaru – Bulan mulia kembali hadir ke tengah kita. Sebuah anugerah luar biasa bagi umat …