Tag Arsip: Sofyan Siroj Abdul Wahab

ESTAFET PERJUANGAN KESEHATAN

Peringatan Hari Dokter Nasional (HDN) yang jatuh 24 Oktober merupakan awal dari perjuangan panjang dalam rangka mengangkat kualitas dunia kesehatan Indonesia. Sejarah HDN juga tak bisa dilepaskan dari pendirian Ikatan …

Selengkapnya »

SANTRI BERDAYA NEGERI BERJAYA

Peringatan Hari Santri Nasional yang ditetapkan tanggal 22 Oktober bukanlah hadiah. Melainkan bentuk penghargaan yang sudah seharusnya diberikan negara menimbang peran dan kontribusi. Sebagaimana diketahui, penetapan didasarkan Keputusan presiden (Keppres) …

Selengkapnya »

KESELAMATAN PASIEN PRIORITAS UTAMA

Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang diperingati setiap 17 September merupakan momentum untuk menggalang solidaritas. Agar ada aksi nyata guna mengurangi risiko perawatan kesehatan.Kita rasakan dan alami sendiri, betapa penyelenggaraan kesehatan masih dibayang-bayangi segudang permasalahan. Sebagian dapat diatasi sebagian mengendap. Pembiaran pastinya bukan opsi bijak. Boleh jadi perkara berhasil dipendam. Tapi bak bom waktu, siap meledak kapan saja.Ketika terungkap …

Selengkapnya »

RIAU YANG MENGINSPIRASI 

Penunjukan Kota Pekanbaru sebagai tuan rumah RapatKordinasi Nasional (Rakornas) Produk Hukum Daerah se-Indonesia yang digelar 13-15 September 2023, patut disambutbaik. Selaku pihak penyelenggara, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diharapkan tampil optimal agar kepercayaan yang telah diberikan oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementrian DalamNegeri (Kemendagri) terbayar lunas dan tuntas. Sukses memberikesan dan pengalaman positif bagi tetamu yang datang dariseluruh penjuru nusantara, dan terpenting menghasilkan ide dangagasan konstruktif serta menginsiprasi daerah lain. Apalagitema yang diusung bernilai strategis bagi kelanjutanpembangunan dan kemajuan bangsa. Menurut informasi, temaRakornas adalah “Peran strategis biro hukum dan bagian hukumdalam penyelenggaraan otonomi daerah”. Mengacu ke temabarusan, kami anggota DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan(Dapil) Kota Pekanbaru dan yang duduk di Badan PembentukanPerda (Bapemperda) menaruh asa ke Pemko. Supaya momenbisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sehingga menjadikebanggaan bagi Riau secara keseluruhan menimbang status Kota Pekanbaru sebagai ibukota provinsi. Banyak sebenarnya keinginan yang hendak disampaikan. Paling utama perlunya memanfaatkan Rakornas bukan semata peluangmempromosikan Kota Pekanbaru, entah itu kuliner atau objekpariwisata. Kita mau sesuatu yang lebih besar. Menimbang temaacara berkaitan produk hukum, ini celah untuk menyampaikannarasi membangun negeri. Terutama upaya mempertahankankeberhasilan Kota Pekanbaru di bidang kebijakan dan regulasi.Boleh dibilang Pekanbaru cukup mentereng seiring prestasi.Teristimewa Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaruyang konsisten memperoleh penghargaan berturut-turut dariKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Kemenpan RB). Kesuksesan berinovasi danpenerapan teknologi terbaru juga membuat MPP Kota Pekanbaru dinobatkan Kemenpan RB sebagai salah satu MPP terbaik sekaligus menjadi percontohan MPP digital di Indonesia, disamping MPP di Kota Banyuwangi Jawa Timur. Begitujuga di bidang ketenagakerjaan, Kota Pekanbaru menempati posisiterbaik III Paritrana Award tahun 2022, setelah KabupatenBengkalis terbaik I dan Kabupaten Kepulauan Meranti di tempatII. Paritrana Award sebuah penghargaan yang diberikan kepadaPemerintah Daerah (Pemda) yang berhasil melindungikeselamatan kerja di wilayahnya.  Kehadiran MPP dan apresiasi bidang ketenagakerjaan sedikitcontoh kesuksesan. Keberhasilan tadi buah efektifnya regulasidan implementasi. Tanpa didukung peraturan yang baik dankomitmen melaksanakan aturan yang sudah dibuat mustahilprogram atau kegiatan bisa berjalan dan bermanfaat kemasyarakat. Walau ditemukan cela dan kekurangan, dirasawajar. Selagi diiringi kesungguhan selalu berbenah. Tentu takhanya membanggakan capaian. Pertemuan dan diskusisepanjang acara idealnya diarahkan guna memperkaya konsepdan pembenahan regulasi. Masukan dan pengetahuan yang diterima dan diserap dari berbagai daerah modal berharga untukmelanggengkan prestasi yang sudah dicapai. Diantarapertanyaan yang fundamental diajukan, apakah regulasi yang diterbitkan sudah berkontribusi signifikan mewujudkanmasyarakat sejahtera, makmur dan adil? Atau memakaiperspektif lebih komprehensif yang merujuk ke konsep StrategiNasional Reformasi Regulasi Kementerian PPN/Bappenas RI, yakni: Pertama, sebagai pedoman perilaku, sudahkah regulasimenjadi pedoman terselenggaranya dinamika sosial baikterhadap kegiatan formal maupun informal? Kedua, sebagaiinstrumen pembangunan, sudahkah regulasi menggerakkansumber daya untuk mencapai suatu tujuan yang telahditetapkan? Saling Memperkuat Walau terkesan teoritis, pertanyaan di atas penting diajukan. Negeri kita tak kurang aturan. Malah kebanyakan. Akan tetapi, banyak aturan dibuat belum memenuhi ekpektasi dan belumsepadan hasil yang diperoleh. Sementara proses pembentukanperaturan memakan anggaran dan duit rakyat. Banyak ilustrasiyang menggambarkan betapa masih rendah kualitas regulasi di negeri kita. Selain mengalami “obesitas”, tak sedikit aturandibuat bukan atas dasar aspirasi masyarakat. Atau justrumenguntungkan kepentingan kelompok dan kalangan tertentusaja. Ujungnya manakala dilaksanakan memicu konflik. Wajarkemudian tren jumlah peraturan baik itu diterbitkan PemerintahPusat dan Pemda yang berujung protes atau judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) terus meningkat. Diantaranya UU Cipta Kerja yang diputus inkonstitusional. Imbas regulasi yang bermasalah terasa ke seantero negeri. Paling hangat kerusuhandi Pulau Rempang-Batam, yang sedikit banyak masihberkaitkelindan dengan misi kemudahan investasi seperti yang dijanjikan di UU Cipta Kerja. Teruntuk Pemko Pekanbaru, selain menginspirasi, Rakornasjuga momentum menyerap inspirasi dari Pemda lain. TerlebihKota Pekanbaru belakangan menghadapi sejumlah persoalanpelik. Teranyar perkara penarikan retribusi parkir yang digugatoleh elemen masyarakat. Permasalahan bermula dari dasarhukum dan pelaksanaan penarikan retribusi parkir di tepi jalanumum yang dinilai tak sejalan dengan Peraturan Walikota(Perwako) Pekanbaru 138/2020 yang mana dasar penarikanretribusi parkir di tepi jalan umum pada ruang milik jalan.Bahkan, berdasarkan polling beberapa media online di Riau, hampir 90 persen warga mengeluhkan praktik parkir. Lantas apagunanya regulasi dibuat jika malah merugikan masyarakat.Sampai-sampai Pekanbaru dikasih julukan kota seribu parkir. Selain pengutipan parkir yang terkesan membabi-buta, besaranretribusi parkir yang disamakan di semua tempat juga dikritik.Menurut masyarakat, semestinya dibedakan berdasar zonasi.Kenaikan harga tarif parkir bagi kendaraan roda dua dan rodaempat pun bikin masyarakat bertanya-tanya. Asbab tidaktransparan ke publik. Imbasnya Pemko diminta mencabutPerwako tentang perparkiran. Di luar parkir, juga ada problem klasik khas perkotaan semisal banjir, kemacetan, pengelolaantransportasi umum dan lain-lain. …

Selengkapnya »

PENTINGNYA KETERBUKAAN INFORMASI 

Belum lama berselang, Menteri Komunikasi dan Informatika(Menkominfo) Budi Arie Setiadi menghadiri dialog publikbertajuk Peningkatan Inklusivitas Digital untuk Usaha MikroKecil dan Menengah (UMKM) dan Pemuda Riau di GedungDaerah Riau Pekanbaru (25/8/2023). Menkominfo sekaligusbertindak sebagai narasumber bersama Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga hadir Kepala Organisasi PerangkatDaerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Dalam dialog yang diikuti sejumlah pelaku UMKM danmahasiswa Riau tersebut, mengemuka sejumlah pembahasanmenarik. Namun intisari tetap mengacu ke topik yakni Riau punya peluang menjanjikan dalam pemanfaatan teknologiinformasi di sektor ekonomi dan perdagangan berbasis digital.Potensi bertambah mengingat Riau dianugerahi karuniamelimpah. Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia(SDM) usia produktif, letak geografis berada di posisi strategisbaik itu perekonomian nasional dan regional berikut trenpertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif. Dalam kesempatanitu, Gubri menyampaikan bentuk dukungan Pemprov terhadapekosistem ekonomi digital. Diantaranya menyiapkan platformuntuk para pelaku UMKM di Riau, memfasilitasi kemitraanpelaku UMKM dan perusahaan besar, swasta maupun BUMD.Menurut informasi, terdapat 526 UMKM di Riau bermitradengan perusahaan dan 272 UMKM mitra Pemerintah. Gubrijuga berkata saat ini Riau memiliki 10.052 produk yang dipasarkan di toko online. Adapun jumlah penyedia sebanyak145 dan total transaksi sebesar Rp 52,984 miliar. Kondisi di atas patut kita syukuri. Ini baru sedikit keberhasilanketika informasi dapat dikelola dan dimanfaatkan secara baik.Implikasinya membawa kemajuan terhadap daerah dankesejahteraan bagi masyarakat. Terlebih era sekarang informasisangat bernilai. Siapa yang menguasai dan mempunyai aksesmaka bisa menguasai dunia. Oleh karenanya tak cukup sekedarpaham cara pakai internet. Tapi perlu memahami teknologidigital terkini seperti pemanfaatan big data, cloud computinghingga artificial intelligence. Dalam konteks ekosistem usahaatau ekonomi, informasi faktor kunci untuk terus bertumbuh.Memang informasi bak pisau bermata dua. Satu sisi bisaberbahaya, sebagaimana disinggung Gubri dalam kegiatan di atas, yang mana Pemprov Riau meminta Kementerian KominfoRI mendukung literasi digital terhadap aparatur dan masyarakatdesa di Riau. Karena, lanjut Gubri, arus informasi yang banyakmenghadirkan tantangan tersendiri yaitu konten-konten negatifseperti berita hoaks, konten pornografi, judi online, isu SARA dan lainnya. Gubri berharap masyarakat dapat memfilterinformasi yang diterima dan menjadi lebih paham teknologi.Kendati begitu, di sisi lain informasi teramat berguna. Kuncinyatergantung pada kemampuan mengelola. Kebutuhan Bicara tata kelola melibatkan banyak aspek. Paling utamapenyediaan sarana dan prasarana serta akses terhadap informasi.Menyoal sarana masih banyak wilayah di Riau kekurangan.Mengutip penyampaian Pemprov Riau saat dialog, dari jumlahdesa di Riau yakni 1.591 desa, sebanyak 437 desa masihberstatus blankspot (low signal). Sedangkan 30 desamemerlukan pembangunan BTS (Base Tranceiver Station) daninfrastruktur jaringan. Selanjutnya tak kalah penting diangkatsoal akses dan keterbukaan informasi. Ini urgen seiring sedangdibahasnya Rancangan Perda (Ranperda) Tata KelolaKeterbukaan Informasi Publik (KIP) di Badan PembentukanPerda (Bapemperda) DPRD Provinsi Riau. Ranperda yang diinisiasi Komisi I itu sangat penting meski hadirnya agak telat.Sebab keterbukaan infomasi sejalan pasal 28 f UUD 1945bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi danlingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasidengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Berdasarkan itu, kehadiran Undang-Undang UU KIP bentukkomitmen Pemerintah untuk menyediakan informasi bermanfaatdemi memenuhi kebutuhan akan informasi yang pada akhirnyamemberi dampak positif bagi kecerdasan dan kemajuan bangsa.Berangkat dari paradigma barusan, ada ekses manakalaketerbukaan informasi publik tidak terwujud. Konsekuensinyake sistem pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Tanpaketerbukaan informasi publik, Pemerintah atau lembaga publikberoperasi secara tertutup dan minim pengawasan. Inimenurunkan akuntabilitas dan meningkatkan risiko korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi informasi. Perihaldisebut terakhir, sering data statistik dimanfaatkan untukmemoles citra bukan menyajikan kondisi apa adanya. Misalstandar pendapatan kategori miskin diturunkan demi menurunkan angka orang miskin. Keterbukaan informasi publik juga prasyarat partisipasi aktifmasyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Tanpainformasi memadai, masyarakat sulit terlibat secara efektifdalam proses pembuatan kebijakan, pemantauan kinerjapemerintah dan penyampaian aspirasi. Implikasinya, kebijakandibuat tidak imparsial atau menguntungkan satu pihak. Kembalike awal tulisan, ini menghambat laju perekonomian dankemajuan bangsa. Dalam konteks kekinian dikenal istilaholigarki. Kebijakan dibuat oleh aktor yang nyambi menjadipihak regulator alias aji mumpung. Contoh terhangat masalahpolusi yang disisipi agenda dagang kendaraan listrik. Di sisimasyarakat dan pelaku usaha hal tadi mengundang praduga.Ujungnya mengurangi kepercayaan terhadap Pemerintah, selalucuriga dan tidak yakin tujuan serta kebijakan Pemerintah. Selainpengawasan, keterbukaan informasi publik hendaknya menjaminmasyarakat dapat akses sama terhadap informasi yang relevanuntuk kepentingan mereka. Kalau tidak dapat memicukesenjangan sosial, ekonomi, dan politik antara kelompok yang punya akses dan yang tidak. Pelaku usaha membutuhkaninformasi demografi penduduk, update perkembangan peraturanatau kebijakan berlaku di suatu daerah. Di zaman sekarangpengetahuan tadi menentukan peluang bisnis dan minatinvestasi. Tanpa akses informasi akurat, lengkap dan berbasisfakta mustahil menghasilkan keputusan baik dan efektif.Keterbukaan informasi publik memungkinkan kolaborasi, pertukaran ide dan pembaruan berkelanjutan. Tanpa aksesinformasi yang relevan, masyarakat, akademisi dan sektorswasta sukar melakukan riset, inovasi dan perbaikan yang dapatmeningkatkan berbagai aspek kehidupan. Memang perkara data dan informasi boleh dibilang kekuranganmendasar sektor pemerintahan. Padahal kebijakan dankeputusan yang tidak didasarkan data valid hasilnya tak optimal atau bahkan merugikan masyarakat. Begitupula soalketerbukaan informasi. Sederatan kasus yang relevan denganRiau dapat dijadikan pembelajaran. Paling mengemuka desakanmembuka data Hak Guna Usaha …

Selengkapnya »

RIAU DAN CITA DESTINASI MEDIS

Paska kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo di Bumi Lancang Kuning beberapa waktu lalu –yang mana Presiden menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Pusat (RSP) jantung, otak dan uronefrologi rujukan regional Sumatera- …

Selengkapnya »

Pelayanan Adalah Pondasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mengupayakan lebih banyak kabupaten/kota terlibat dalam program Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Semesta. Ditargetkan awal Januari 2024 tercapai. Tercatat sudah lima kabupaten/kota yang ikut: Kepulauan Meranti, …

Selengkapnya »