Rokan Hulu – Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang masih banyak mengalami kerusakan parah, menyebabkan terganggunya aktifitas masyarakat, dari mulai aktifitas sosial hingga ekonomi. Apalagi Rohul merupakan 39% pengahasil karet Riau dan 20% penghasil sawit, tapi masih menyandang kabupaten termiskin kedua di Riau.
Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Rohul, Adam Syafaat, mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Rohul meminta tambahan anggaran dari APBD Provinsi melalui Bapedda Provinsi untuk perbaikan jalan provinsi di Rohul.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Rohul di di Aula Masjid Agung Islamic Centre Rokan Hulu, Senin (29/3/2021).
Turut hadir Bupati Rokan Hulu yang membuka acara tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau yang diwakili Kepala Bidang Infrastruktur Raja Juariaman dan Wakil Ketua DPRD Riau Syafruddin Potti.
“Jalan lintas provinsi yang sangat perlu perhatian seperti di Bonai Darussalam, dan Mahato. Terlebih Ruas Rokan batas Sumbar yang sebagian penghasil karet susah untuk dilewati. sehingga penting untuk menambah anggaran swakelola APBD Provinsi Riau,” pungkasnya.
“Apalagi Rohul ini kan merupakan kabupaten yang memiliki jalan provinsi terpanjang di Riau,” lanjutnya.
Menurutnya, jika infrastruktur jalan tidak ditangani segera, maka yang paling dirugikan adalah masyarakat terutama yang berprofesi sebagai petani. Karena akan berakibat pada biaya angkut produksi yang bertambah mahal, sehingga mengurangi pendapatan bersih petani.
Dalam Musrembang ini, Adam juga mengusulkan Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk jembatan yang mangrak sejak tahun 2018, yang mana tapaknya sudah dibangun Pemprov Riau tapi jembatannya belum.
“Jembatan ini penting, karena jika jembatan ini selesai, maka bisa memangkas jarak tempuh menjadi dekat. Tentu sangat berpengaruh pada peningkatan penghasilan petani,” ujarnya.
Terakhir, Adam juga mengusulkan program jalan usaha tani, baik dari APBD Rohul maupun provinsi Riau. Karena dengan adanya jalan usaha tani, para petani bisa lebih mudah dan cepat mengeluarkan hasil tani, sehingga mengurangi biaya angkut.