By: Setiyati (BK DPD PKS Kepulauan Meranti).
Sejak pertama aku mengenal kader PKS, kesan pertama yang kurasakan adalah orang PKS ini anaknya kok banyak-banyak ya..??dan jarak usianya rapat sekali. Istilahnya ada renteng ada rantang.. renteng itu untuk anak yang banyak bersusun mulai dari yang besar sampai yang kecil, tapi kalau rantang itu anak-anak yang udah besar-besar semua. Hehe.. maaf itu istilah saya buat sendiri.
Dari tukang ojek sampai jadi baby sitter aku sudah pernah bersama keluarga PKS, ngantar umminya liqo’ pake motor terus bawa 3 anak plus bayi dalam perut. Waah..kebayang dag dig dug..melalui jalan raya..
Sewaktu kuliah dulu aku sering diminta jagain anak-anak kader PKS, kalau abi sama umminya lagi acara mereka dititipkan bersama kami para akhawat yang masih gadis. Senang sekali …anak-anaknya cerdas dan baik-baik, kalau ditanya ramah,
“Kakak siapa nama umminya..?”
Pasti dia tahu nama orangtuanya,
“Ummi namanya Lili, abi namanya Ahmad, adik namanya Zainab, bla..bla..” jawaab dan ngomooong terus sampai kita kewalahan melayani. Kalau ditanya hafalan ayat, seumur 4 tahun udah lancar aja dia bacain An Naba’..wih..wih.. aku aja pertama kali ngafal surah itu ya .. waktu baru liqo awal-awal semester.
Aktifnya luar biasa, kalau cuma satu anak yang dijaga masih bisa fokus tapi kalau sudah dua atau tiga orang anak, lumayan tepar juga. Belum lagi pipis dan pupnya.. aku membatin, luar biasa sekai umminya tiap hari rutinitas ini yang dijalaninya.
“Dedeknya udah mamam ammah..?” tanya seorang ummahat setelah selesai acara, langsung sang ummi dikerubuti krucil ada yang peluk, naik di atas punggung, pencet hidung lari sana sini kayak gasing terus aja bergerak aktif..
Sist.. lihat dong umminya sabar banget, nggak ada marahnya paling banter cuma bilang, “Jangan gitu kakak, kasian adiknya..” itupun suaranya dihemat alias pelan dan lembiuuut..š.
Si abi datang.. waah.. ini nggak kalah seru, si abang langsung posisi jadi penunggang kuda yang handal, punggung abi jadi pohon yang siap panjat, main perang-perangan.. entah apa lagi jenis mainan kreatif sang abi.
Subahanallah.. padahal mereka para murabby dan murabbyah yang punya tugas dakwah yang banyak, letih dan capek setiap hari. Tapi masih punya waktu istimewa untuk anak-anaknya bermain bersama, jalan bersama dan rihlah bersama..
Bagi kader PKS ketika sudah menjadi orang tua maka mereka mengharapkan bukan cuma ummat yang mengikuti dakwahnya tapi generasi dan darah dagingnya sendiri harus menjadi orang pertamakali yang mendukung dakwahnya. Sedih sekali bila ada abi dan umminya sibuk siang malam dakwah untuk ummat tapi anaknya diabaikan, sering ditinggal jaulah, ditinggal ngisi daurah akhirnya aku ingat sekali saat ada anak seorang ustadz kabir mengatakan,
“Aku pokoknya mau jadi apa aja asal nggak mau jadiĀ kayak abi dan ummi, nggak pernah nengokin aku, sibuk terus..”
Astaghfirullah.., bila anak-anak orang shaleh yang berbicara demikian bagaimana lagi dengan anak-anak ummat kebanyakan.
Saya juga masih ingat saat kisah Presiden PKS mengumpulkan para anak kader lalu beliau mengatakan dihadapan anak-anak itu: “Ananda.., boleh ya saya pinjam abi dan umminya dulu..”
Artinya begitulah struktur PKS memandang sangat pentingnya anak dalam keluarga dan perjuangan dakwah pun kelajuannya ditentukan dari anak yang baik pertumbuhan dan mencontoh keteladanannya dari para orangtuanya.
Sebab itulah Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga membuat Divisi khusus untuk anak dan Bidang Kaderisasi punya program khusus untuk Pembinaan Anak Anggota. Sejauh ini aku belum pernah menghadiri acara tema anak dari partai politik lain kecuali di PKS.
Ketika kampanye dan aksi massa biasanya PKS sering “kena lirik” oleh peraturan “Dilarang Membawa Anak Saat Kampanye”.
Momen-momen besar tentang anak PKS rutin membuat program sekaligus syiar ketahanan keluarga berawal dari kokohnya pendidikan islam pada anak-anak.
Bila ada acara-acara partai abi dan ummi sering membawanya, agar apa..??
Anak terbiasa melihat beban dan tanggungjawab kedua orangtuanya, terbiasa dengan bi’ah islami (lingkungan yang islami) dan komunitas anak-anak yang punya kebiasaan baik dan melatihnya.
Apakah PKS tidak mau menyukseskan program KB dari pemerintah..?? Tentu sangat mau membantu Keluarga Berencana itu, yakni dengan mengokohkan Ketahanan Keluarga. Dalam konsep perempuan dan ketahanan keluarga itu, anak yang kuat pendidikannya, baik akhlaknya, terbentuk kemandiriannya maka dia akan cepat matang akalnya.
Sehingga bila anak-anak Indonesia diusia baligh atau pemuda sudah punya karakter dan nilai yang bagus maka tidak akan ada pengangguran, kriminal atau kenakalan remaja. Bukankah peledakan penduduk akibat tidak ber KB itu yang ditakutkan.
Maka inilah yang sedang disiapkan PKS dalam rangka mencetak dan menyiapkan anak-anaknya untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter, melalui Rumah Keluarga Indonesia (RKI).
Selamat Hari Anak Nasional
Momen berharga sekali, ketika kemajuan sebuah negara itu memang harus dimulai dari unit terkecil dulu yakni keluarga. Memperhatikan dan menyiapkan anak-anak sejak belum berumah tangga atau menyiapkan pasangan sejak awal, dalam kandungan sampai anak-anak dan baligh. Sayangi dan perhatikan anak-anak dalam tiap-tiap ketahanan keluarga kita.
Wallahualam
#enaklhodipksserukalaupunyabanyakanak