Sofyan Siroj Pertanyakan Kesiapan Pemprov Antisipasi Gelombang TKI Dari Malaysia, Hingga Peran CSR Perusahaan di Riau Dalam Penanganan Covid-19

Pekanbaru – “Sehubungan dengan covid-19 ini, sebagai wakil rakyat saya ingin menghimbau semua pihak untuk membuka diri, dan saling bersinergi guna kepentingan masyarakat Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga harus segera mengambil langkah-langkah tegas. Bencana yang sangat luar biasa ini harus segera didapatkan solusinya,” Kata Sofyan Siroj saat memberikan keterangan melalui seluler (25/03/2020).

Melihat kondisi saat ini, dirinya mengungkapkan ada beberapa pikiran dan pandangan serta pertanyaan yang perlu dicermati dan menjadi perhatian Pemprov Riau.

Pertama, seperti yang kita ketahui bersama, bahwa akan ada gelombang TKI asal Malaysia yang dikembalikan ke Riau melalui pelabuhan Dumai. Hal itu efek dari lock down yang diberlakukan pemerintah negeri jiran akibat pandemi Covid-19.

“Apa langkah yang sudah dilakukan dan akan dilakukan dalam mengantisipasi kembalinya ribuan saudara-saudara kita dari negeri jiran. Karena kita ketahui, negara tetangga tersebut merupakan negara Asean terbesar penderita Covid-19. Setidaknya sudah ada 1.600 kasus positif ,” ungkap pria kelahiran desa Santul, Air Tiris Kabupaten Kampar itu.

Menurut Sofyan, harus dilakukan karantina seperti yang dilakukan pemerintah pusat pada mahasiswa dan pekerja diatas kapal pesiar, dengan cara mengisolasi mereka di suatu tempat baru, sebelum dikembalikan ke daerah asal seperti Sumbar dan Sumut.

Kedua, Anggota Komisi III ini juga mempertanyakan peran CSR (Corporate Social Responsibility) BUMD dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau dalam turut serta mengantisipasi penanganan Covid-19.

“Jika perlu buka saja ke publik, apakah perusahaan-perusahaan di Riau punya kepedulian atau tidak ?. Jika tidak ada partisipasinya, lebih baik izin mereka dicabut. Karena sekaranglah waktu kepedulian sosial itu harus dimaksimalkan oleh perusahaan.

Yang ketiga, Alumni Universitas Al-Azhar Cairo Mesir itu meminta Pemprov Riau agar berani transparan menyebutkan data orang-orang yang suspect, PDP (pasien dalam pengawasan) maupun yang ODP (orang dalam pengawasan).

“Jika data ini kita ketahui, tentu akan lebih mudah dalam mengajak orang-orang yang pernah berhubungan/kontak fisik dengan mereka untuk di periksa, tanpa mengucilkan mereka. Ini untuk kebaikan bersama,” imbuhnya.

Selanjutnya yang keempat, dirinya menanyakan ketersedian stok alat-alat test Covid-19 yang dikirim pemerintah pusat ke Riau dan berapa banyak ketersediaan obat, alat pelindung diri bagi tenaga medis.

“Langkah apa yg akan dilakukan Pemprov Riau jika terjadi peningkatan yang luar biasa, semua itu harus dijelaskan kepublik, agar masyarakat tenang” lanjutnya.

Terakhir, Pendiri QR Fondation tersebut mengajak masyarakat untuk tidak keluar rumah, juga melakukan social distancing/pysical distancing (menjaga jarak sosial dan/atau tidak kontak fisik).

“Pemerintah maupun MUI sudah memberikan himbauan, agar kita melakukan social distancing/pysical distancing, mari kita ikuti. Polisi dan tentara juga sudah berusaha ‘teriak’ sepanjang hari membubarkan keramaian, menghimbau masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak ada hal yang mendesak,” pungkasnya lebih lanjut.

Menutup keterangannya, Sofyan Siroj mengatakan bahwa DPRD siap membantu mencarikan solusi jika Pemprov Riau kesulitan anggaran. “Tentu kami di DPRD akan selalu siap mendukung dan sinergi dengan Pemprov dalam menangani wabah ini, kuncinya harus ada saling keterbukaan,” tutupnya.

Baca Juga

Komisi II DPRD Riau Soroti Empat Masalah di UPT KPH Mandau

Duri – Komisi II DPRD Provinsi Riau melakukan Kunjungan Insidentil (Kuntil) ke Unit Pelaksana Teknis …