Oleh: Setiyati, S.Si
Setiap manusia yang menyadari tugasnya sebagai hamba Allah SWT dan normal psikisnya akan melalui fase menikah. Karena menikah bukan sekedar kebutuhan fisik dan biologis tapi lebih mulia dari itu yakni menjalankan sunnah rasul dalam rangka ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, di dalamnya terdapat setengah dari kebaikan-kebaikan orang yang belum menikah itulah mengapa dikatakan menikah itu menunaikan setengah ddien.
Seribu perasaan yang mendera seorang yang belum menikah, setiap kali pagi terbayang siapakah jodohku yang sudah Allah taqdirkan, seperti apa orangnya, dimanakah dia akan kujemput, berapa lama lagikah dan masih banyak lagi lintasan yang menghampiri pikiran mereka. Hingga ada istilah “tulang rusuk siapakah yang sedang kubawa ini” kata seorang perempuan, dan “siapakah yang membawa tulang rusukku” kata seorang laki-laki.
Semuanya ingin didapat secara ideal dan sempurna, misal ingin dapat yang ganteng dan cantik, orang kaya, keturunannya bagus, cerdas, shaleh atau shalehah, aktivis dakwah, romantis dan selalu menyenangkan. Semua harapan itu wajar diidamkan dan tidak salah jika saat membuat proposal menikah menyertakan syarat di atas. Untuk mendapatkan itu semua tidak mustahil bagi Allah SWT diberikan kepada Anda yang sedang menanti. Namun ada yang lebih penting dibanding itu semua yakni jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
Bila Anda ditanya, apakah Anda terbuka dan jujur dalam meminta kepada Allah SWT? Apakah Anda benar-benar telah melibatkan Allah SWT dalam setiap doa dan permintaan Anda satu persatu seperti di atas? Anda hanya butuh satu detik untuk menjawabnya.
Sadarkah Anda, mengapa aspek ilahiyah orang yang akan menikah itu sangat tinggi dibutuhkan? Anda tahu bahwa jodoh kita itu sudah dicatat di lauhul mahfuzd lima puluh ribu tahun sebelum ditiupkannya ruh di dalam rahim ibu kita, inilah yang disebut takdir. Beriman kepada Qadha dan Qadarnya Allah SWT adalah rukun iman yang wajib diimani bagi setiap mukmin, jika tidak maka tidak sempurna imannya dan rapuhlah aqidahnya. Sehingga sudah menjadi kebutuhan bagi yang akan menikah memperbaiki hubungannya kepada Allah melalui ibadah sunnah harian, kualitas cinta kepadaNya, meluruskan aqidah, mempermantap muraqabatullah, menggiatkan dakwah dan menghidupkannya melalui amanah dakwah dalam beramal jamai.
Jika Anda sudah sibuk mengingat Allah SWT dan meningkatkan dakwah dalam beramal jamai karena Allah SWT, menyerahkan segala doa dan munajat serta keputusan hanya kepada Allah SWT semata, lalu Anda tidak mendahului keputusan Allah dengan me-nge take pilihan Anda sendiri, yakinlah siapa pun yang menjadi pilihan hati Anda akan Allah berikan dengan percuma. Dengan syarat Anda tidak menyebutkan nama itu di depan manusia tapi hanya di depan Allah SWT di dalam shalat malam Anda yang khusyuk. Atau bila Allah memberikan bukan dengan orang yang Anda kehendaki maka rumah tangga Anda nanti akan menjadi rumah tangga teladan, diberkahi dan penuh cinta dan kasih sayang disebabkan Anda telah ridha menerima pilihan dari Allah SWT bukan karena nafsu.
Jika jodoh itu sudah tertulis di dalam kitab Allah Azza wajalla, berarti dia tidak akan tertukar dengan jodoh orang lain, berarti sudah ada namanya, sudah ada skenario bertemunya maka itu tergantung Anda bagaimana mengambilnya apakah dengan jalan halal atau sebaliknya jalan yang Allah murkai yakni jalan yang diharamkanNya. Hasilnya nanti akan sama itu juga jodoh kita tapi melalui jalan yang berbeda. Sabarlah wahai ikhwan dan akhawat, tempuhlah jodoh itu dengan jalan yang halal, syar’i, dengan amal jamai dan tsiqah (tenang) kepada pemimpinmu dan mengutamakan dakwah dalam membangun baitul muslim. Inilah pondasi yang harus selalu diperkokoh bagi ikhwan dan akhawat. Jangan sampai pilihan nafsu mengeruhkan mata dan hati sehingga menolak yang jernih di depan mata.
Bagi Anda yang masih lajang, ikhwan ataupun akhawat waktu luang Anda untuk membangun cinta yang kokoh kepada Allah SWT sangat banyak. Jam malam Anda untuk qiyamullail lebih banyak, tidak dipenatkan dengan anak yang rewel. Waktu tilawah Anda full bisa khatam satu juz satu hari tanpa kesibukan rumah. Shaum Anda bisa shaum daud tanpa harus meminta izin kepada siapapun untuk melaksanakannya, jam terbang Anda untuk dakwah lebih tinggi, mengisi halaqah bisa 7 kelompok, melayani ummat bisa siang malam. Itulah amal dakwah Anda yang harus diperbanyak, namun bila Anda sudah menikah kelak ada amalan keluarga yang mungkin perbuatannya sangat kecil tapi pahalanya sangat besar. Misalkan, melihat wajah pasangan dengan rasa cinta dan sayang akan mengundang rahmat Allah SWT dalam rumah tangga kita, atau mencium anak dengan cinta dan memberi nafkah kepada keluarga mempunyai fadhilah yang utama di hadapan Allah SWT.
Doa yang dilantunkan oleh orang yang banyak amal shalehnya, orang yang ikhlas dan tawakal yang tinggi maka doa itu akan sampai ke langit, doa itu akan Allah persaksikan bersama para malaikat. Insya Allah akan menjadi takdir yang indah bagi Anda. Saling mengingatkan, bahwa bila Anda sudah ada pilihan dalam hati maka serahkan pada Allah, biarkan Allah yang akan memberi jawaban baik atau burukkah dia untuk Anda. Jangan Anda kalah dengan nafsu, bila perlu menangis di depan Allah SWT di malam hari itu lebih baik untuk membersihkan cermin hati Anda yang barangkali terkotori oleh debu kehidupan.
Wallahu a’lam.