DPW PKS Provinsi Riau Situs Resmi DPW PKS Provinsi Riau
PKS sebagai partai dakwah merupakan jalan yang dilalui demi satu peluang untuk kita semua membuktikan. Kita ini adalah orang-orang yang beriman dan bekerja untuk dakwah, untuk diakui sebagai orang yang ikut berjuang memperbaiki bangsa dan negara ini, Sebagaimana firman Allah swt di dalam Al Qur’an:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan begitu saja mengatakan : ” Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? (Al-Ankabuut : 2)
Membuktikan iman adalah bekerja dengan rasa ikhlas dan ihsan sehingga amal itu sampai pada tingkat “ahsanu ‘amala” (sebaik-baik pekerjaan). Menjadi kader PKS berarti membuktikan diri dengan segala potensi yang dikaruniakan oleh Allah untuk mengajak manusia kepada kebaikan dan berusaha mencegah segala kemungkaran yang ada. Membuktikan bahwa perjuangan bukanlah satu kata yang tergantung pada semangat, tetapi pada sejauh mana kita terus bertahan berbuat kebaikan, berkhidmat untuk ummat.
Gelora semangat inilah yang dibawa oleh rombongan Jaulah DPW PKS Riau bersama Drs. Chairul Anwar, Apt (Ketua DPP PKS Bidang Pemenangan Pemilu & Pilkada) yang turun bersama berkeliling ke empat kabupaten yang ada di Riau, yaitu Kampar, Inhil, Inhu dan Kuantan singingi sejak 08 hingga 14 Mei 2017 ini.
“Sesungguhnya bisa saja kita menyusun beribu alasan untuk mengelak, lalu kita gunakan untuk mengurus kepentingan diri kita sendiri. Tapi kita tidak begitu, karena kita yang ingin masuk dan berkontribusi melalui partai ini.” ungkap Hendry Munief, ketua DPW PKS Riau.
“Dakwah bukan tempat untuk kita sekedar bermimpi sampai menemui jalan buntu dan tidak tahu bagaimana kita ingin mencapainya, tetapi Dakwah adalah tempat untuk kita mencari peluang demi membuktikan bagaimana supaya amanah yang kita junjung bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.” Sambung ketua bidang Kaderisasi DPW PKS Rau Muhammad Taufik, S.Ag.
Selama menempuh perjalanan, ustadz Muhammad Taufik menuliskan kata-kata mutiara yang bagus sebagai oleh-oleh bagi semua kader PKS.
“Layar berkembang menuju pulau.
Pulau dipijak untuk merantau.
Jangan sedih dan ragu hilangkan galau.
Merambah diri pada Allah agar kita terpantau”.
“Tegarkan kader satukan kerja.
Kerja dakwah yang sudah terbiasa.
Fikroh bersatu Qiyadah berada.
Semoga Allah selalu menjaga kita”.
